Deden Sudjana: Jasa Ade Armando Sangat Besar Kepada Jemaat Ahmadiyah

Published:

Jakarta, PIS – Deden Sudjana menyatakan Ade Armando banyak berjasa kepada Jemaat Ahmadiyah. Ade Armando bersedia menjadi saksi yang meringankan Deden, tanpa dibayar. Ade Armando dengan tenang membantah tuntutan jaksa terhadap Deden. Padahal saat itu persidangan penuh dengan nuansa intimidatif dari kelompok intoleran. Ade Armando memiliki nyali yang sangat besar. Demikian kata Deden Sudjana dalam acara ‘Solidaritas untuk Ade Armando’ pada 21 April lalu. Acara yang diinisiasi ‘Koalisi Kebebasan Berpendapat’ itu disiarkan di Yotube Cokro TV dan Gerakan PIS. Turut hadir, Goenawan Mohamad, Tika Bisono, Andy Budiman, Eva Sundari, Henny Supolo Sitepu, dan lainnya.

Deden adalah terdakwa dalam tragedi yang menimpa Jemaat Ahmadiyah pada 2011 di Cikuesik, Banten. Dalam tragedi itu, rumah Mubalig Jemaat Ahmadiyah diserang massa intoleran. Deden dan beberapa anggota Jemaat Ahmadiyah berupaya bertahan dan melawan. Dalam kejadian itu 3 anggota Jemaat Ahmadiyah dibunuh dengan sangat sadis. Deden mengalami luka-luka serius, kepalanya sobek, kaki kiri dan lengan kirinya terkena sabetan benda tajam. Sialnya, Penasehat Keamanan Nasional Ahmadiyah itu justru dijadikan terdakwa.

Deden dianggap melakukan penghasutan terhadap anggota Jemaat Ahmadiyah untuk melawan massa intoleran. “Kalau Polisi dan tentara sudah tidak mampu menghadapi massa, biar kami hadapi dan akan bertahan sampai titik darah penghabisan,” kata Deden yang dikutip dalam kalimat dakwaannya. Kuasa Hukum Deden menghadirkan Ade Armando sebagai salah satu saksi ahli. Menurut Ade Armando pernyataan Deden itu bukan penghasutan. Itu adalah kalimat sinisme kepada kepolisian, yang seolah tidak bisa menjamin keselamatan Jemaat Ahmadiyah. Berkat keterangan Ade Armando itu, 2 dari 4 pasal yang disangkakan kepada Deden, terpatahkan.

Dampaknya, hukuman yang diterima Deden menjadi lebih ringan. Deden berharap jangan ada lagi ‘Ade Armando’ lain sebagai korban kebencian berbasis agama. Bang Ade menjadi korban pengeroyokan pada 11 April lalu di depan Gedung DPR RI. Bang Ade dipukuli, ditendang, bahkan berusaha ditelanjangi. Tindakan biadab itu dilakukan sambil memekik, “Allahu Akbar”, “Habisin penista agama”, “Halal darahnya”. Ayo sama-sama kita kawal kasus pengeroyokan Bang Ade Armando. Tangkap dan hukum seberat-beratnya para pelaku.

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img