Wahabisme semakin lemah di Arab Saudi. Di tangan Putra mahkota Mohammed bin Salman (MbS), Wahabi semakin nggak populer. FYI, Wahabi adalah salah satu saja ajaran ‘pemurnian’ yang dibawa Muhammad bin Abdul Wahhab. Namanya ajaran pemurnian ya cenderung konservatif dan rigid. Mereka mengklaim ajaran pemurnian dengan merujuk langsung ke Al-Quran dan sunnah. Karena itu, ajaran Islam terdapat unsur-unsur bidah, khurafat, dan syirik harus dibersihkan.
Satu dari sekian banyak doktrin Wahabi adalah mendomestifikasi perempuan dan menganggap suara perempuan sebagai aurat. Ajaran Wahabi konservatif dan rigid itu jadi rujukan hukum di Saudi untuk waktu yang sangat lama. Karena itu, Saudi menolak banyak inovasi karena dianggap nggak sesuai ajaran Islam atau bidah.
Nah, di era MbS, Saudi berusaha untuk mengubah citranya dari negara Islam konservatif jadi lebih moderat. MbS melakukan berbagai langkah untuk mengurangi pengaruh Wahabisme di sejarah Saudi. Karena itu, dia terus bikin banyak kebijakan yang lebih moderat, terutama dalam hal mengatur hak dan kewajiban perempuan. Setidaknya ada ada sekitar 7 langkah radikal yang dibikin Salman.
Pertama, pada 2018 dia mengizinkan perempuan tanpa jilbab. Jilbab sepenuhnya diserahkan kepada kemauan perempuan. Kedua, pada 2022, ada larangan pemakaian abaya di sekolah. Abaya adalah baju gamis panjang buat perempuan. Ada juga kebijakan; perempuan dibolehkan masuk militer, bepergian sendiri, dan menyetir mobil. Gara-gara kebijakan ini, sekarang banyak perempuan Saudi yang aktif dan bekerja di luar rumah.
Langkah MbS yang paling ekstrim adalah menangkap beberapa ulama Wahabi garis keras tanpa kompromi. Salah satunya, mantan imam Masjidil Haram, Sheikh Saleh Al-Talib. Dia ditangkap dan divonis 10 tahun karena ceramah menentang kebijakan Kerajaan Saudi. Di era MbS, Saudi emang berubah total ya. Ini semua ini dilakukan untuk modernisasi dan reformasi sosial dan ekonomi di Saudi untuk mewujudkan visi Saudi 2030. Kalau Saudi mau jadi moderat, masa kita mau jadi konservatif dan rigid.
Yang bener aja. Rugi dong!
