Abu Bakar Ba’asyir Akhirnya Mengakui Pancasila Sebagai Dasar Negara

Published:

Jakarta, PIS – Beredar video tentang Abu Bakar Ba’asyir yang mengakui Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Ba’asyir melontarkan pertanyaan retorik, “Mengapa para ulama menyetujui Pancasila?”

“Karena dasarnya adalah Tauhid, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa,” jelasnya. Pernyataan ini mengejutkan, sekaligus menggembirakan. Sebelumnya Ba’asyir memandang Pancasila adalah tindakan syirik.

Pada 2019, dia menolak mengakui Pancasila, karena hanya ingin setia pada syariat Islam dan penegakannya di Indonesia. “Saya hanya setia kepada Allah, saya hanya patuh pada Allah, dan saya tidak akan patuh pada selain itu,” ujarnya saat itu.

Ba’asyir kemudian belajar lebih jauh tentang Pancasila di usia senja dan sadar bahwa pemahamannya sebelumnya itu keliru. Akhirnya, dia paham bahwa Pancasila itu bukanlah syirik.

“Ndak mungkin ulama menyetujui dasar negara syirik. Itu ‘ndak mungkin!,” kata Ba’asyir saat itu. Dia menyadari niat ulama itu ikhlas, jadi mereka tak mungkin menjerumuskan bangsa ini.

Ba’asyir dibebaskan dari Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada awal 2021. Setelah menjalani 9 tahun 6 bulan masa tahanan dari total 15 tahun vonis penjara.

Karena terbukti menjadi perencana dan penyandang dana pelatihan kelompok bersenjata di Pegunungan Jantho, Aceh pada 2010 Dia sempat dituding ikut dalam pendirian Jemaah Islamiyah saat menjadi tahanan rumah dan kabur ke Malaysia pada 1985.

Usai bebas murni, Ba’asyir menjalani program deradikalisasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Pengakuan Ba’asyir terhadap Pancasila ini merupakan hasil program deradikalisasi tersebut.

Abu Bakar Ba’asyir memang terlambat sekian puluh tahun memahami Pancasila. Walau akhirnya bisa memahami dan menerima Pancasila sebagai ideologi negara. Semoga semakin banyak orang meniru jejak Abu Bakar Ba’asyir. Indonesia dengan Pancasila menjadi rumah bersama. Untuk semua.

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img