Arab Saudi Vonis Mati Warga yang Mengkritik Rezim MbS

Published:

Arab Saudi jadi sorotan lagi. Itu karena ada warga Saudi yang divonis hukuman mati gara-gara cuma kritik Pemerintahan Saudi. Parah, kan? Jadi, baru-baru ini Pengadilan Kriminal Khusus di Riyadh memvonis hukuman mati Mohammed al-Ghamdi. Penyebabnya, banyak tweet dan kontennya di YouTube yang berisi kritik terhadap Rezim Saudi sekarang yang dipimpin Putra Mahkota, Mohammed bin Salman (MbS). Bahkan di salah satu kontennya, Mohammed mengkritik rezim MbS yang mengarah pada tuduhan praktik korupsi.

Dia juga menyerukan dukungan kepada para ‘tahanan hati nurani’, yaitu ulama Salman al-Awda dan Awad al-Qarni. Salman dan Awad adalah sedikit dari beberapa ulama yang ditahan pihak berwenang Saudi karena khotbahnya mengkritik pemerintah. Mantan guru itu ditangkap secara paksa di rumahnya di Mekkah. Penangkapan itu diliat langsung anak-anak dan istrinya pada 11 Juni tahun lalu. Temen-temen Mohammed bilang kalo dia nggak pernah nganggep dirinya aktivis politik dan HAM. Dia cuma nganggep kritiknya itu sebagai curahan hati seorang warga sipil yang prihatin atas kelakuan pemerintah Saudi. Pengadilan memvonis Mohammed hukuman mati pada 10 Juli lalu.

Asal tahu aja, ini bukan kali pertama pengadilan Saudi menjatuhkan vonis yang melanggar HAM terhadap warga sipilnya sendiri. Tahun lalu, pengadilan Saudi menjatuhkan hukuman 45 tahun penjara kepada perempuan bernama Nourah binti Saeed Al-Qahtani. Nourah dipenjara atas tuduhan memakai internet untuk hancurin tatanan sosial Saudi dan melanggar ketertiban umum dengan menggunakan media sosial. Hukuman itu nggak lama diberikan setelah seorang perempuan bernama Salma Al-Shehab divonis 35 tahun penjara. Kandidat doktor di Universitas Leeds, Inggris, dan ibu 2 anak itu dipenjara karena mem-follow dan me-retweet akun para aktivis di Twitter.

Apa yang terjadi ini memperlihatkan wajah ganda Saudi belakangan ini. Satu sisi, Saudi digambarkan sebagai negara mulai mereformasi diri dari sisi budaya, pariwisata, dan teknologi. Saudi saat ini jadi sangat modern, progresif, dan anti keterbelakangan. Tapi di sisi lain, wajah Saudi yang otoriter dan anti HAM masih terus diperlihatkan. Sampe saat ini, Rezim Saudi masih menjalankan pemerintahan dengan tangan besi. Idealnya, reformasi Saudi saat ini juga diikuti dengan reformasi sistem pemerintahan jadi lebih demokratis dan menjunjung tinggi HAM. Solidaritas kita untuk warga Saudi yang dilanggar hak asasinya!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img