Jakarta, PIS – Belum lama ini beredar kabar rencana kenaikan harga tiket Candi Borobudur. Rencananya, harganya dibanderol Rp750.000 per orang untuk wisatawan lokal. Dan 100 dollar AS atau Rp1,45 juta untuk wisatawan asing. Sementara untuk pelajar, tiketnya dibanderol Rp5.000 per orang. Banyak orang yang menyatakan protes atas rencana tersebut. Karena mereka menduga harga itu adalah tiket masuk ke pelataran Borobudur. Namun, tiket Rp750.000 itu adalah untuk naik ke atas pelataran stupa candi. Besaran kenaikan itu masih dikaji oleh pengelola bersama Kemendikbud. Tiket masuk Candi Borobudur saat ini masih Rp50.000 untuk dewasa. Dan Rp25.000 untuk anak-anak. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara setara Rp350.000 per orang. Untuk anak-anak Wisman, tiketnya setara Rp210.000 per orang. Tujuan hendak dinaikkannya harga tiket untuk membatasi jumlah pengunjung yang naik ke candi.
Demi menjaga kelestarian cagar budaya Candi Borobudur. Pasalnya, banyak pengunjung yang menaiki stupa candi. Padahal sudah ada larangan untuk tidak naik ke stupa. Tapi mereka banyak yang tidak mematuhinya. Bahkan banyak pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Mereka juga melakukan aksi vandalisme, seperti mencoret-coret. Atau menempelkan permen karet pada bangunan candi. Balai Konservasi Borobudur menyatakan, ada 3.000 noda permen karet. Candi Borobudur memang sudah dilengkapi perangkat pengawasan vandalisme. Namun karena terlalu banyak pengunjung, ada aksi vandalisme yang tidak terdeteksi. Oleh sebab itulah pemerintah berencana membatasi jumlah pengunjung. Rencana pengunjung yang diperbolehkan naik ke pelataran stupa hanya 1.200 per hari. Padahal saat ini, pengunjung Borobudur berkisar 30.000 orang per hari. Dukung niat baik menaikkan harga tiket ke stupa Borobudur. Ayo selamatkan Borobudur dari kerusakan.