Jakarta, PIS – Di tengah kehebohan kasus KDRT antara Lesti dan Billar, Baim Wong dan Paula Verhoeven justru membuat konten prank KDRT ke Polisi. Judul videonya BAIM KDRT, PAULA JALANI VISUM.
Walaupun youtube tersebut sudah di take down oleh Baim Paula namun jejak digitalnya tidak akan hilang begitu saja. Dalam video itu Baim meminta Paula datang ke kantor polisi dan pura-pura jadi korban KDRT.
Paula yang awalnya ragu dengan ide Baim akhirnya setuju. Menurut Baim, prank itu dilakukan untuk mengetahui reaksi para anggota polisi terhadap pelaporan KDRT Paula. Paula datang ke kantor polisi ditemani seorang anggota timnya yang sudah mempersiapkan kamera tersembunyi.
Baim memantau situasi dari dalam mobil menggunakan smartphone. Di kantor polisi, Paula mengaku menjadi korban KDRT. Polisi menerima pengakuan Paula dan menyarankan untuk membuat laporan ke Polres.
Melihat kondisi itu, Baim langsung pura-pura menelpon Paula seolah meminta maaf. Namun ketika polisi sadar ada kamera tersembunyi, Baim langsung turun dari mobil, masuk ke kantor polisi dan meminta maaf.
Konten itu menuai banyak hujatan dari netizen, bahkan kalangan artis sekalipun. Baim dan Paula dianggap tidak berempati dan hanya memanfaatkan situasi yang lagi viral. Lagian ngapain sih Baim Paula membuat konten seperti itu?
Komnas perempuan sampai meminta kepolisian menindak tegas Baim Wong dan Paula atas dasar pasal 220 KUHP tentang laporan palsu. “Kami berharap Kepolisian menindak Baim dan Paula karena telah melaporkan adanya perbuatan pidana padahal tidak,” ujar Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi.
Siti Aminah Tardi mengatakan, sikap pasangan youtuber ini mempertontonkan nir empati terhadap para korban KDRT lainnya. Di instagramnya, Deddy Corbuzier dengan geram menulis: “This is out of limit.. I’m sorry not funny dan ini jelas merendahkan polisi dan KDRT. Are you out of your mind?”
Nikita Mirzani juga memberikan komentar di kolom IG Deddy Corbuzier: “..itulah hidup kalo apa-apa demi konten. kacaaauu.. imbuhnya. Kekerasan dalam rumah tangga adalah fenomena yang membuat banyak perempuan menderita.
Itu sama sekali tidak pantas dijadikan bahan candaan. Ada banyak korban KDRT yang sedang berjuang mempercayai sistem hukum agar keadilan bisa dirasakan. Baim Wong dan Paula memang keterlaluan.
Begitulah, kalau demi konten hati nurani hilang. Bagaimana pendapatmu?