Jakarta, PIS – Masjid Al Jabbar di Jawa Barat terus menuai polemik. Nggak lama setelah diresmikan muncul polemik tentang biaya pembangunan masjid yang mencapai satu triliun. Sekarang masjid itu masih terus diprotes terkait dengan lalu lintas.
Jadi, setelah diresmikan, banyak orang berbondong-bondong mengunjungi masjid tersebut. Tentu saja, ini mengakibatkan kemacetan di jalan menuju masjid itu. Tapi parahnya, Pemprov Jawa Barat tidak juga segera membenahi jalan menuju masjid itu.
Akibat kondisi ini warga jengkel. Akhirnya mereka pun menggelar protes. Mereka mendatangi Gedung DPRD Kota Bandung, akhir Januari lalu. Mereka menuntut pelebaran jalan, karena jalan yang sekarang ada sangat sempit.
Mereka juga menuntut penutupan sementara Masjid Al Jabbar hingga akses jalan memadai. Menurut warga, setiap akhir pekan mereka tidak bisa keluar rumah karena macet.
Jika sebelumnya untuk mencapai Jalan Soekarno Hatta hanya ditempuh 5-10 menit, saat ini lebih dari 1 jam. Aparat sebenarnya sih telah membuat rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan itu.
Tapi itu tidak menyelesaikan masalah, masyarakat harus memutar lebih jauh untuk menuju jalan utama. Belum lagi soal bus-bus besar masuk ke kawasan Al Jabbar yang membahayakan anak-anak sekolah.
Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan memberikan beberapa opsi. Dia mengusulkan membatasi aktivitas Masjid Al Jabbar selama jalan belum dilebarkan. Atau pengunjung tidak boleh membawa bus karena jalan sempit.
Masalah lainnya, Masjid Al Jabbar juga dikeluhkan soal keamanan. Belum lama ini seorang anak berusia 4 tahun terjatuh dari lantai dua masjid itu. Saat ini muncul juga adanya banyak pemabuk dan copet di sekitar masjid Al Jabbar.
Sejak diresmikan 30 Desember 2022, ratusan jamaah sudah kecopetan. Demi kebaikan bersama, ada baiknya dibenahi dan dibatasi dulu deh aktivitasnya. PENDATANG SENANG, MASYARAKAT SEKITAR MASJID PUN LEGA!