Dunia kedokteran Indonesia kembali tercoreng. Seorang dokter kembali diduga melakukan pelecehan seksual kepada pasiennya. Kali ini dilakukan oleh seorang dokter spesialis obgyn berinisial MSF di Garut. Pelecehan itu dilakukan saat MSF memeriksa kandungan pasiennya. Kasus ini menjadi perbincangan di media sosial setelah video pelecehan itu beredar di media sosial. Terlihat dalam video itu tangan kanan MSF memegang alat untuk memeriksa pasien. Tapi di saat bersamaan tangan kirinya memegang area payudara pasien. Aksi tak terpuji MSF sontak mengundang amarah berbagai kalangan, tak kecuali dari sesama dokter.
“Trigger warning! Dokter di Garut diduga lecehkan pasien saat periksa USG,” tulis seorang netizen. “Ini dokter punya kelainan kayaknya,” tulis seorang netizen lainnya. “Mana ada USG sampai di atas gitu, kayaknya ni dokter gak baca berita dokter di Bandung kemarin,” tulis netizen lainnya lagi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertindak cepat dengan menangguhkan sementara Surat Tanda Registrasi (STR) MSF. Ini dilakukan untuk mencegah adanya korban lain dari aksi MSF ini. “Penangguhan ini berlaku sampai proses investigasi rampung,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman.
Adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan MSF juga dipastikan oleh Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi (POGI) Prof. Dr. Dr Yudi Mulyana Hidayat. Menurutnya kasus itu terjadi pada 2024 lalu. Bahkan pihaknya dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta Dinas Kemenkes saat ini sedang menelusuri laporan itu. Menurut Prof Yudi, POGI akan memberikan sanksi berat jika MSF telah terbukti melakukan pelecehan itu. Polres Garut pun bertindak cepat. Mereka langsung membentuk tim khusus untuk mengejar dan menangkap terduga pelaku. Bahkan saat ini mereka telah berhasil menangkap dokter tersebut.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut, AKP Joko Prihatin bilang MSF saat sedang diperiksa sebagai saksi di unit pelayanan perempuan dan anak. Berdasarkan keterangan sementara, pasien yang menjadi korban pelecehan ada dua orang. Polisi juga masih menggali motif dugaan seksual yang dilakukan oleh MSF. Narasi yang juga lagi ramai disorot adalah modus dokter spesialis obgyn itu yang menawarkan pasien untuk USG gratis via kontak pribadi. Sehingga si pasien tidak perlu melewati proses administrasi sesampai di klinik.
Kasus ini kembali mencoreng dunia kesehatan Indonesia. Sebelumnya, seorang dokter bernama Priguna Anugerah Pratama memperkosa anak pasiennya sendiri. Aksi ini dilakukan saat si anak sedang menemani ayahnya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Modusnya, si dokter beralasan ayahnya membutuhkan donor darah segera. Si anak pasien pun langsung bersedia untuk diambil darahnya. Tapi bukannya dibawa ke ruang transfusi, si anak malah dibawa ke ruangan kosong oleh si dokter. Di tempat itu si anak disuntikkan obat penenang. Saat si anak pasien tidak sadarkan diri, si dokter memperkosa si anak.
Dua kasus pelecehan ini menyadarkan kita, dunia kesehatan kita ternyata tidak aman dari kejahatan seksual. Pemerintah harus bertindak cepat membenahi ini. Hukum berat pelaku pelecehan seksual!


