Tahu Brisia Jodie kan, Bestie PIS? Penyanyi perempuan yang lagi nge-top itu, sekarang juga ditawari beradu akting di sebuah film.Yang menarik, ada satu syarat yang diajuin setiap dia ditawarin main film. Jodie gak mau ada adegan ciuman! Terlepas di film itu dia bakal main bareng idolanya. Dia mengaku ada beberapa alasan menolak adegan ciuman.
Pertama, dia ingin menjaga perasaan tunangannya, Jonathan Alden. Apalagi, dia dan tunangannya lagi persiapan menuju pernikahan. Kedua, karena lokasi syutingnya dianggap terlalu ekstrim. Jodie ngaku nggak mau ngambil resiko.
Hmm… adegan ciuman di film Indonesia sering memicu pro-kontra di masyarakat. Di satu sisi, adegan ciuman itu bagian dari kebebasan berekspresi dan seni dalam film. Mereka yang mendukung biasanya menganggap adegan itu bisa memperkaya cerita dan memberikan kedalaman emosi. Terutama kalo adegan itu relevan dengan alur atau pengembangan karakter. Tapi di sisi lain, adegan ciuman dianggap bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan moral yang dianut di Indonesia. Banyak yang merasa adegan itu nggak sesuai dengan norma yang dijunjung tinggi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Beberapa tokoh agama dan kelompok konservatif berpendapat adegan ciuman bisa kasih pengaruh buruk pada remaja dan anak-anak. Pro-kontra ini juga sering dibicarakan dalam konteks kebijakan sensor di Indonesia. Pengawasan ketat yang dilakukan Lembaga Sensor Film (LSF) sering dikritik karena dianggap membatasi kreativitas para sineas. Di lain pihak, pendukung sensor menilai peran LSF penting untuk menjaga moralitas dan melindungi generasi muda dari konten yang dianggap tidak pantas. Pun sama halnya dengan aktor atau aktris yang memang punya alasan tersendiri kenapa mereka menolak atau menerima adegan ciuman itu.
Yang menolak biasanya berpikir alasan agama atau menjaga norma-norma yang ada. Sebaliknya yang menerima menganggap itu adalah bagian dari pekerjaan mereka sebagai artis guna memainkan perannya secara total. Apapun pilihan dan sikap para artis, tidak ada yang perlu diperdebatkan. Mau terima, silahkan, mau nggak terima ya silahkan. Yang terpenting kita dukung terus industri film Indonesia agar semakin mendunia.
Jaya terus industri film Indonesia!