Buat Apa Terobsesi Bisa Menghafal Al-Quran?

Published:

Ketika kami mempertanyakan manfaat menghafal isi Al Quran, kami diserang kanan kiri. Keislaman kami bahkan dipertanyakan. Tapi ketika kami bertanya balik, jadi apa manfaat menghafal Al Quran, ternyata pihak penyerang tak bisa menjelaskan secara memuaskan. Paling ya sekitar untuk melestarikan atau menjaga Al-Quran, mendapat keberkahan, mendapat **ketenangan hati**, mendekatkan diri kepada Allah.

Ya boleh-boleh saja sih menjawab begitu. Tapi masa sih menghafal sampai lebih dari enam ribu ayat selama bertahun-tahun dilakukan untuk keberkahan atau ketenangan hati? Itu kan bisa dilakukan dengan cara-cara lain.

Manfaat menghafal Al Quran perlu dipertanyakan karena belakangan ini, menjadi penghafal al-Quran atau menjadi tahfidz al-Quran seperti menjadi obsesi sebagian umat Islam.

Banyak orangtua yang memilih sekolah anak dengan pertimbangan apakah di sekolah tersebut ada program menghafal Al Quran. Akibatnya makin banyak sekolah yang menyelenggarakan program tahfidz al-Quran. Bahkan ada sekolah yang menamakan dirinya sebagai SD Islam Tahfidz, seperti SD Islam Tahfidz di Depok Jawa Barat. Sekolah-sekolah SD Islam Terpadu (SDIT) juga banyak yang menawarkan program tahfidz al-Quran.

Seperti SDIT Al-Haraki Depok, SDIT Al-Ihsan Kebagusan, SDIT Al Fikroh dan banyak SDIT lainnya.

Tak ketinggalan, sejumlah SD Negeri juga ikut-ikut menyelenggarakan program itu. Seperti SD Negeri 21 Payakumbuh, SD Negeri 5 Patokan, SD Negeri 1 Mimbaan dan sejumlah SD negeri lainnya. Sejumlah sekolah SMP dan SMA pun ikut-ikutan membuat program itu. Seperti yang dilakukan SMP Islam Al Azhar BSD, SMP Quranic Science Boarding School, SMP Tahfidz Al-Qur’an Excellent Daarussunnah.

Di tingkat SMA, ada SMA Islam Al Azhar 15 Semarang, SMAS Al-Hikmah Sirampog, SMA YABIS Bontang dan beberapa SMA lainnya. Ini baru sebagian ya. Belakangan sejumlah perguruan tinggi juga ikut-ikutan membuat program itu.

Mulai dari membuka penerimaan mahasiswa jalur tahfidz al-Quran sampai memberikan beasiswa kepada calon atau mahasiswa tahfidz al-Quran.

Sejumlah perguruan tinggi ternama bahkan ikut membuat program ini, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor.

Ada juga Universitas Negeri Jakarta, Universitas Padjadjaran, Universitas Airlangga, Universitas Syiah Kuala dan UIN Jakarta.

Kalau begitu, apa sih istimewanya penghafal al-Quran? Sebagian menjawab, agar bisa lahir generasi muda yang memiliki pemahaman keagamaan yang komprehensif. Tapi itu kan harapan yang berlebihan. Banyak penghafal al-Quran yang tidak mengerti makna ayat-ayat al-Quran yang dia hafal atau baca.

Sebagian pihak mengatakan kegiatan menghafal Al Quran bermanfaat untuk melestarikan dan menjaga al-Quran.

Tapi ini pun bisa dipertanyakan.

Pada zaman modern seperti saat ini, di mana telah begitu canggihnya dunia percetakan atau penyimpanan secara digital, al-Quran dengan mudah bisa diperoleh, di manapun.

Bahkan bisa langsung ada dalam genggaman kita, karena sudah bisa disimpan di handphone kita.

Dalam hirarki kecerdasan, menghafal juga menempati urutan terbawah dari kecerdasan manusia.

Jadi memang tidak Istimewa. Peradaban umat Islam sudah tertinggal jauh dari negara-negara barat yang lebih mengutamakan mengembangkan sains dan teknologi. Barat sudah menghasilkan karya-karya yang punya kontribusi besar bagi peradaban manusia. Jadi kalau negara dengan penduduk mayoritas Islam seperti Indonesia ingin juga berperan dalam peradaban dunia, umat Islam agaknya perlu mengerem obsesi untuk memprioritaskan kemampuan menghafal kitab suci. Nomor satukan Pemahaman, Bukan Hafalan!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img