Cindy Florencine | Jenazah Perempuan Wajib Dipakaikan Jilbab?

Published:

Jakarta, PIS – Apa jenazah perempuan muslim wajib dijilbabkan? Pertanyaan ini mengemuka karena video ceramah Adi Hidayat yang beredar di media sosial. Dalam video itu, Adi ceramah soal kewajiban menggunakan jilbab bagi perempuan muslim.

Terus dia bilang, ketika meninggal, kain kafan perempuan ditambah satu lagi, yaitu jilbab. Kata dia, ketika di dunia perempuan muslim belum mengenakan jilbab sepenuhnya. Karena itu, ketika meninggal dunia, perempuan muslim harus wajib dipakaikan kerudung dalam kain kafannya.

Ceramah Adi itu tentu saja mengundang kontroversi. Itu karena ada keragaman pandangan dalam Islam soal memakai jilbab. Bagi Adi, jilbab diwajibkan bagi perempuan muslim.

Pandangan ini juga diyakini, misalnya, oleh pemerintah Iran pasca Revolusi Islam 1979. Karena itu, perempuan yang dianggap menanggalkan jilbabnya di luar rumah akan ditangkap polisi moral, seperti yang dialami, di antaranya, oleh Mahsa Amini.

Tapi, sebagian ulama berpandangan sebaliknya. Bagi ahli tafsir asal Indonesia, Quraish Shihab, jilbab bukanlah kewajiban agama yang harus dipaksakan kepada perempuan muslim.

Al-Quran, katanya, hanya menyebutkan perlunya menutup aurat tanpa menyebutkan secara detail terkait jilbab sebagai penutup kepala. Soal menutup aurat, katanya, bisa disesuaikan dengan budaya di mana kita tinggal.

Bahkan menurutnya, memakai jilbab haruslah berdasarkan dengan kemauan dan kesadaran diri sendiri. Pandangan seperti ini diadopsi Arab Saudi belakangan ini. Perempuan Saudi sekarang tidak lagi diwajibkan menggunakan jilbab seperti dulu. 

Yang ditekankan adalah perempuan harus menggunakan pakaian yang pantas dan sopan. Jadi, wajib berjilbab atau tidak wajib berjilbab masing-masing ada dasarnya. Karena itu, bagi yang mau tetap berjilbab, silakan.

Dan yang tidak mau berjilbab, juga silahkan. Biarkan perempuan menentukan sendiri apa yang pantas baginya!

 

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img