Jakarta, PIS – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) ada-ada aja ya. Masa mereka bilang masih banyak program televisi yang menayangkan LGBT. Cuma karena masih ada televisi yang menghadirkan host maupun bintang tamu yang lemah gemulai?
Hal itu disampaikan anggota KPI Pusat, Aliyah. Menurut Aliyah beberapa acara televisi yang masih bermasalah itu ada Brownies dan Pagi-Pagi Ambyar di Trans TV. Aliyah heran, stasiun TV lain udah mulai ngurangin frekuensi menghadirkan talent yang “melambai”, sedangkan Trans TV masih banyak.
Tayangan yang nampilin unsur LGBT, menurut dia, dianggap meresahkan masyarakat. KPI punya beberapa koridor terkait LGBT. Walaupun emang KPI tetap menghormati orientasi seksual seseorang.
Tapi, dalam rangka pengawasan dalam penyiaran ada tiga koridor yang berlaku. Pertama, dari segi prestasi, artinya selama dia cuma menampilkan prestasinya aja walaupun orientasi seksnya berbeda, itu nggak masalah.
Koridor kedua dan ketiga terkait gimik dan gestur. Kalo para talent menonjolkan gimik dan gestur yang memperlihatkan seseorang berlaku keperempuan-perempuanan atau kelaki-lakian, itu dianggap bermasalah.
KPI nganggap gimik dan gestur kayak gitu berpotensi promosiin LGBT. Lebay banget deh KPI, masa lemah gemulai diasumsikan sebagai LGBT? Bisa aja kan karena itu bawaan lahir seseorang.
Banyak kok orang yang berpenampilan lemah gemulai tapi dia bukan LGBT. KPI, dari pada ngurusin hal gitu mending urusin acara-acara lain yang enggak edukatif. Misalnya aja sinetron.
Nggak sedikit loh scene di berbagai sinetron yang nampilin adegan nggak pantes. Apalagi pemerannya ternyata masih banyak yang belum cukup umur. Itu kan merusak generasi bangsa juga, masa dibiarin?? KPI, nggak usah ngadi-ngadi deh!