Jakarta, PIS – Bestie PIS, tahu aksi biadab bakar al-Quran di Swedia, kan? Nah, aksi itu direspons beberapa ormas dengan demo di depan Kedubes Swedia, Jakarta, kemarin. Mereka protes aksi pembakaran al-Quran yang dilakuin Rasmus Paludan itu.
Mereka ngedesak Duta Besar Swedia untuk Indonesia. Kata mereka itu karena Pemerintah Swedia ngedukung aksi itu. Mereka juga bakar bendera Swedia. Asal Bestie PIS tahu, Paludan itu kadrun-nya Swedia.
Dia itu politisi sayap kanan yang dikenal anti imigran dan anti Islam. Dia sering ngumbar rasa kebencian kepada muslim yang minoritas di sana. Dia, misalnya, diketahui bakar al-Quran beberapa kali.
Terbaru, dia bakar al-Quran di Kopenhagen, Denmark, 27 Januari kemarin. Dia bahkan ngancam bakal bakar al-Quran setiap Jumat sampe Swedia diterima sebagai anggota NATO.
Paludan sadar dirinya nggak bakal ditangkep karena aksi biadabnya itu. Dia berlindung dari undang-undang Swedia yang ngejunjung tinggi kebebasan berekspresi dan protes. Tapi bukan berarti aksi biadab Paludan itu nggak dapat kecaman di Swedia.
Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, bilang bakar kitab suci adalah perbuatan yang nggak beradab. Ulf juga bersimpati kepada semua muslim yang terhina dengan aksi biadab itu.
Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, bilang nggak setuju dengan sikap Islamofobia yang ditunjukkin di hadapan publik. Perbuatan itu, kata dia, bisa micu keributan antar kelompok agama.
Pemerintah Swedia juga mastiin aksi biadab Paludan nggak akan terulang. Apa yang dilakuin Paludan adalah provokasi yang bisa munculin dampak buruk bagi dunia. Mudah-mudahan Pemerintah Swedia bisa pahamin itu. YUK, TOLAK AKSI INTOLERANSI DAN PROVOKASI, APAPUN BENTUKNYA.