Di Saudi, Nyawa Balas Nyawa Masih Diterapkan

Published:

Upaya Arab Saudi melakukan liberalisasi di abad ke 21, tercoreng. Di negara itu, dikabarkan ada seorang pemuda yang dihukum mati gara-gara  didakwa membunuh putra majikannya. Nama pemuda itu adalah Muhammad Bin Mursal Al-Rizq yang bekerja di Najran, Saudi. Dia dituduh membunuh Abdullah Al-Mutairi, terkait perselisihan soal uang. Kabarnya, Mursal menikam Al-Mutairi beberapa kali dan sempat melarikan diri dari tempat kejadian. Dia kemudian ditangkap polisi dan mengakui kejahatannya.

Yang bikin heboh, dalam pengadilan Mursal, diberlakukan hukum tradisional Arab yang dikait-kaitkan dengan hukum Islam. Namanya hukum qisas. Prinsipnya nyawa balas nyawa. Karena Mursal membunuh Mutairi, maka Mursal juga harus dibunuh. Tapi Mursal bisa diampuni kalau keluarga korban mengampuni. Karena itu keluarga besar Mursal meminta maaf dengan segala cara kepada keluarga Mutairi. Beredar video-video yang menunjukkan keluarga Mursal bersujud sambil nangis-nangis memohon ampun ke keluarga korban. Mereka juga menawarkan harta yang mereka miliki. Tapi permintaan maaf itu ditolak keluarga korban sehingga eksekusi tetap dilanjutkan.

Kisah Mursal ini juga menjadi rumit karena kesimpangsiuran cerita. Beberapa sumber memberitakan Mursal dihukum pancung, tapi ada juga yang bilang dia digantung. Bahkan nggak sedikit portal berita yang juga ngabarin Mursal dibunuh kerabat Al-Mutairi sebagai aksi balas dendam sebelum dijatuhi hukuman oleh pengadilan. Di video yang beredar, Mursal terlihat diseret keluar dari sel penjara oleh sekelompok laki-laki bertopeng yang bersenjatakan pisau. Mereka menikam Mursal berulang-ulang dan membiarkan darahnya merembes di lantai. 

Apa yang terjadi ini memang mengejutkan dunia. Ini kontras banget sama upaya Saudi yang belakangan ini membangun image Saudi sebagai negara modern. Lazimnya di negara di dunia, hukum bukanlah sarana untuk membalas dendam. Yang memutuskan hukuman bukanlah keluarga melainkan sistem peradilan yang objektif. Kayaknya, ini memang bakal jadi PR yang mungkin nggak mudah dibenahi di internal Saudi. Stop sistem hukum yang tidak manusiawi!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img