Rara Istiani Wulandari, pawang hujan yang terkenal, diusir dari Aceh! Dia berada di Serambi Mekah karena dipanggil untuk ngelakuin ritual untuk menangkal hujan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Masalahnya, ritual Rara dipersoalkan karena dianggap nggak sesuai syariat Islam dan budaya Aceh. Bahkan Rara dipulangkan Pj Gubernur Aceh, Safrizal. Safrizal minta perusahaan yang bawa Rara untuk klarifikasi dan minta maaf ke publik.
Pihak yang mengundang Rara, yaitu WIKA dan Nindya Karya, ngaku kalau itu inisiatif mereka buat antisipasi hujan. Tapi, mereka mengaku lupa mempertimbangkan aspek budaya Aceh. Plot twistnya, Rara bilang dia nggak dipulangin. Pada tanggal 29 Agustus, jadwalnya memang sudah selesai.
Jadi dia pulang karena memang sudah waktunya pulang. Dia juga bilang diundang untuk handle cuaca di proyek stadion, bukan buat acara PON XXI Aceh-Sumatera Utara. Rara mengaku, sangat menghargai Aceh sebagai Serambi Mekkah. Karena itu, dia sampai bawa asisten muslim yang taat buat nambah power spiritual saat meditasi. Kayaknya Pak Safrizal perlu memahami kebhinekaan budaya Indonesia
Islam sendiri kan tidak bisa dibilang menolak pawang hujan. Muslim yang percaya banyak, yang nggak percaya juga banyak
Menghargai perbedaan, gak bikin iman kita jadi berkurang kok. Kalau aksi Rara sukses menghentikan hujan ya Alhamdulillah. Kalau enggak, kan juga enggak apa-apa
Yuk, saling menghargai perbedaan!