Jakarta, PIS – Ini kabar penting dari industri film kita. Sutradara Andi Bachtiar Yusuf diputus kontrak kerjanya oleh perusahaan film Paragon. Keanggotaannya di Klub Sutradara Film Indonesia (IFDC) juga dicabut.
Keputusan itu diambil karena Andi diduga menampar seorang kru di lokasi syuting. Dugaan tindak kekerasan ini pertama kali diangkat Ernest Prakasa melalui akun Twitter-nya. “Ada kabar sutradara laki-laki melakukan kekerasan verbal dan fisik ke kru perempuan,” tweet Ernest pada 31 Agustus lalu.
Mula-mula Ernest tidak mau menyebut nama Andi.“Gw pribadi memilih untuk menyebut nama pelaku apabila sudah mendapat izin dari korban, ” lanjutnya. Namun itu tidak bisa lagi disamarkan ketika IFDC menyatakan memecat Andi dari keanggotaan asosiasi itu.
Apalagi IFDC menjelaskan pemecatan itu adalah buntut dari aksi kekerasan Andy terhadap kru perempuan saat pembuatan serial Catatan Akhir Sekolah: The Series. IFDC menyatakan menolak segala bentuk kekerasan kerja dalam proses berkarya dan dalam peran sutradara di ekosistem perfilman Indonesia.
Andi yang sering dijuluki sutradara terganteng di Indonesia menolak tuduhan itu. Dia bilang, dia hanya mendorong, bukan menampar. Tapi itu tak bisa mengubah keyakinan IFDC dan perusahaan Paragon.
Yang mengungkap kasus kekerasan itu adalah casting director, Juandini Liesmita, melalui akun Instgramnya. Menurut Juandini, korban ditampar, didorong, dan dimaki di depan ratusan kru dan pemain serial itu.
Korban sudah melaporkan kekerasan itu pada polisi. Tindak kekerasan dalam dunia perfilman memang sudah berulangkali terdengar. Karena itu apa yang dilakukan IFDC serta Paragon pantas diapresiasi. Dengan begitu, diharapkan tindak kekerasan tak lagi terjadi. Maju terus film Indonesia.
