Jakarta, PIS – Hampir semua negara dengan penduduk mayoritas muslim tidak mewajibkan jilbab. Tapi negara Islam yang satu ini bahkan melarang jilbab. Nama negaranya Tajikistan. Tajikistan melarang penggunaan jilbab.
Padahal penduduk Tajikistan 98% Muslim. Tajikistan adalah negara yang diapit oleh Cina dan Afganistan. Mereka dulu pernah menjadi negara jajahan Uni Soviet. Rakyat Tajikistan sangat bangga dengan tradisi negaranya.
Bukan Cuma jilbab yang dilarang.Penggunaan busana ala Barat juga dilarang. Misalnya pakaian terbuka, rok mini, gaun yang memperlihatkan belahan dada dan bagian punggung. Atau juga, .. yang ini agak lucu sih, sendal jepit pun dilarang digunakan di depan umum.
Begitu juga dengan pakaian ketat dan berbahan sintetis yang berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu, pemerintah Tajikistan pada tahun 2018 telah menerbitkan buku tata cara berpakaian.
Buku rekomendasi itu mengatur cara berpakaian perempuan Tajikistan umur 7 tahun sampai 70 tahun. Ada bab dalam buku itu yang mengatur pakaian saat bekerja, hari libur nasional, pernikahan dan akhir pekan.
Masalahnya, baju tradisional Tajikistan cukup mahal. Karena itu netizen Tajikistan sering berseloroh, “Sangat bagus, jika mampu membelinya.” Memang ada juga sih yang menuding para pejabat ingin mengubah negara itu menjadi Korea Utara.
“Kementerian Kebudayaan seharusnya tidak menciptakan jenis omong kosong begini,” kata netizen lain. Buku rekomendasi pakaian itu terbit setelah parlemen Tajikistan membuat UU yang mengatur pakaian pada 2016 lalu.
UU itu memaksa perempuan Tajikistan berpegang teguh pada pakaian dan budaya tradisional. Awalnya memang tidak ada pelarangan terhadap pemakaian jilbab ketika UU itu dibuat. Tapi dua tahun kemudian melalui buku rekomendasi itu, pemakaian jilbab pun dilarang.
Apalagi presiden Tajikistan Emomali Rahmon juga telah mencela pemakaian jilbab. Pemerintah Tajikistan menganggap Jilbab adalah produk kebudayaan asing. Jilbab juga dianggap berbahaya, karena perempuan dapat menyembunyikan sesuatu yang berbahaya di balik jilbab.
Tajikistan mungkin berlebihan dalam melawan arus jilbabisasi dan budaya Barat. Tapi ini bagus sih untuk membuka mata bahwa dalam Islam, jilbab bukanlah kewajiban. BERJILBAB KEREN, TIDAK BERJILBAB JUGA KEREN!