Jakarta, PIS – Ada perkembangan terbaru terkait Piala Dunia Qatar ni, bestie. Penggunaan ban kapten pelangi ‘One Love’ dibolehin lagi. Jadi, awalnya ban kapten pelangi ‘One Love’ itu dilarang FIFA.
FIFA bahkan mengancam akan menghukum keras pemain yang masih gunain ban kapten ‘One Love’. Nah, belakangan, FIFA berubah pikiran. FIFA ngebolehin ban kapten pelangi ‘One Love’ digunain.
Perubahan sikap itu muncul setelah FIFA diprotes berbagai timnas Eropa. Beberapa negara bahkan mengancam akan keluar dari FIFA. Misalnya Denmark, Jerman, dan Inggris. Jerman sendiri dengan tegas mengancam akan mengambil langkah hukum kepada FIFA.
Penggunaan ban kapten pelangi ‘One Love’ emang jadi kontroversi tersendiri di Piala Dunia Qatar, bestie. Di satu sisi, ban kapten pelangi One Love itu punya pesan mulia. Yaitu soal kesetaraan dan anti diskriminasi berdasarkan orientasi seksual dan gender.
Ya, sebagai dukungan terhadap hak kelompok LGBT. Tapi di sisi lain, ban kapten pelangi One Love itu ditolak karena sikap yang negatif terhadap keberadaan kelompok LGBT. Salah satu pihak menolak di antaranya Qatar sendiri selaku tuan rumah.
Asal tau aja, di Qatar ada larangan terkait LGBT. Bagi yang melanggar akan diancam hukuman penjara 3 tahun. Wartawan Amerika Serikat, Grant Wahl, jadi korban larangan itu.
Dia ditahan karena mengenakan kaos dengan gambar sepak bola pelangi saat meliput di dalam stadion. Mungkin ini bisa jadi pelajaran penting bagi FIFA. Supaya lebih selektif memilih tuan rumah Piala Dunia.
Biar nggak lagi menuai protes dan menimbulkan kontroversi. GIMANA MENURUTMU, BESTIE?