Free Palestine, Berakhirnya Pembantaian di Gaza!

Published:

Alhamdulillah, Puji Tuhan. Pada akhirnya, genosida yang dilakukan Israel selama 15 bulan terakhir kemungkinan besar akan bisa berakhir. Israel dan Hamas bersepakat untuk melakukan gencatan senjata. Pada tahap pertama yang dimulai Minggu, 19 Januari, Hamas akan melepaskan 33 sandera yang mereka tahan, sementara Israel akan melepaskan seribu tahanan Palestina. Israel juga akan berhenti menyerang dan menarik pasukannya dari daerah padat penduduk di Gaza. Sementara pengungsi Palestina diizinkan kembali ke tanah mereka.

Ini akan dilanjutkan tahap-tahap berikutnya yang diharapkan akan diakhiri dengan kemerdekaan Palestina. Ketidakkompakan memang masih terjadi dalam pemerintahan Israel. Tapi seenggaknya kita semua menyaksikan tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Palestina. Yang menarik, beredar analisis mengejutkan tentang siapa yang berperan mengultimatum Israel untuk menghentikan kebiadabannya. Bukan Joe Biden, yang dianggap justru terlalu lembek dengan kekeraskepalaan Israel yang dipimpin Netanyahu. Tapi Donald Trump, yang sebenarnya baru akan dilantik menjadi Presiden baru AS pada 20 Januari nanti.

Trump, melalui utusan khusus yang dikirimnya, Steve Witkoff, menekan Netanyahu bahwa dia tidak akan berkompromi. Kalau genosida dilanjutkan dan tentara Israel tidak ditarik mundur, Trump mengancam akan berhenti mengucurkan bantuan yang selama ini memungkinkan Israel menyerang Palestina tanpa henti. Selama lebih dari 15 bulan, Israel tanpa henti membantai Palestina. Ini semua dimulai gara-gara serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1200 warga Israel. Israel membalas dengan aksi biadab. Dengan alasan hendak menghancurkan Hamas, Israel menyerbu dengan aksi militer yang tidak terbayangkan.

Saat ini sudah lebih dari 46 ribu orang Palestina tewas. Hampir semua dari 2,1 juta rakyat Gaza harus meninggalkan kediaman mereka. Ratusan ribu di antaranya luka-luka. Sekitar 70 persen dari korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Hanya sebagian dari korban adalah tentara Hamas. Israel membunuh warga sipil yang tak punya kemampuan melawan. Hampir setiap hari Israel menembaki dan membom Gaza. Rumah sakit, sekolah, perumahan, gedung perkantoran, tempat ibadah, jalanan, dihancurkan. Fasilitas listrik, air, komunikasi, jadi sasaran serangan. Israel bahkan menembaki warga Gaza yang sedang berebut bantuan makanan. Israel membarikade kedatangan sebagian bantuan makanan dan kesehatan.

Israel juga membunuh sejumlah petugas organisasi internasional yang berusaha membantu rakyat sipil Palestina. Warga Gaza bukan hanya tewas karena ditembak dan dibom, tapi juga karena kelaparan dan tidak memiliki fasilitas kesehatan memadai. Ini adalah kejahatan kemanusiaan terburuk di abad 21. Pembantaian pun dilakukan dengan melibatkan bantuan dana dan militer dari negara adikuasa seperti Amerika Serikat. Diperkirakan Amerika sudah mengucurkan dana sekitar 370 triliun untuk mendukung Israel melakukan Genosida di Gaza. Pada November tahun lalu, Amerika memveto resolusi Dewan keamanan PBB untuk mengakhiri agresi brutal terhadap Palestina. Amerika Serikat juga menolak keputusan Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court) untuk menangkap Netanyahu karena kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukannya.

Upaya menghentikan genosida terhadap Palestina selama ini terasa sia-sia. Tapi kini, sebuah kesepakatan gencatan senjata sudah ditandatangani. Kita doakan rakyat Palestina memperoleh kedamaian sesungguhnya. Free Palestine!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img