GP Ansor dan Banser Tolak Pengajian Ustadz Wahabi di Surabaya

Published:

Penolakan terhadap pengajian yang diisi Ustadz Wahabi terjadi lagi. Terbaru, pengajian Syafiq Basalamah di salah satu masjid di Surabaya pada 22 Februari lalu. Puluhan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser mendatangi Masjid Assalam. GP Ansor dan Banser adalah salah satu sayap kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU). Menurut Pengurus GP Ansor setempat, Rizam Syafiq, pihaknya sudah melayangkan surat keberatan kepada panitia pengajian terkait pengajian Syafiq Basalamah.

“GP Ansor tidak membubarkan begitu saja,” katanya. Difasilitasi polsek dan camat setempat, GP Ansor bermusyawarah dengan takmir masjid dan panitia pengajian. Dalam pertemuan itu disepakati tidak ada pengajian yang menghadirkan Syafiq Basalamah. Panitia juga diminta membuat meme pembatalan pengajian Syafiq agar jamaah mendapat informasi soal itu. Sampai sore meme pembatalan itu tidak dilakukan panitia, katanya. Akibatnya banyak jamaah pengajian Syafiq Basalamah yang tetap berdatangan.

Meski begitu, katanya, puluhan anggota GP Ansor dan Banser tetap menjaga ketertiban dan mengawal kesepakatan sebelumnya. Kericuhan pertama terjadi ketika puluhan anggota GP Ansor dan Banser mau sholat Magrib di dalam masjid. Tapi mereka ditolak dan diusir pengurus masjid. Kericuhan berlanjut ketika diumumkan kajian tetap dilaksanakan. Anggota GP Ansor dan Banser mencoba menanyakan niat baik dan kesepakatan kepada takmir masjid dan panitia pengajian.
“Namun beberapa jamaah tiba-tiba dari belakang memukul Ketua GP Ansor,” katanya.

Apa yang terjadi di Surabaya itu adalah kelanjutan dari perseteruan antara NU dan Wahabi sejak lama. Itu karena ustadz-ustadz Wahabi sering menyerang amalan yang dilakukan warga NU. Misalnya, Maulid Nabi, tahlilan, ziarah kubur. Bagi kelompok Wahabi, tradisi-tradisi keislaman NU itu adalah menyimpang dan sesat. Bagi kelompok Wahabi, pelaku amalan-amalan itu akan masuk neraka. Sebagai orang percaya pada kebebasan beragama dan berkeyakinan, kita tentu menyayangkan insiden ini. Tapi kita juga harus mengingatkan bahwa inti berdakwah bukanlah untuk merasa paling benar sendiri, sementara kelompok yang lain sesat.

Semoga ustadz dan kelompok Wahabi bisa lebih arif dalam berdakwah. Yuk, beragama dengan akal sehat!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img