Tahu Guru Gembul kan? Dia membongkar modus memperkaya diri dengan bisnis berkedok agama. Pelakunya siapa lagi kalo bukan orang yang ngaku pemuka agama. Ini diutarain Guru Gembul di channel Youtube Kasisolusi yang tayang Mei lalu. Dia kasih contoh ‘bisnis air bersalawat’.
Sebenarnya bisnis itu jualan air biasa. Tapi karena sudah ‘di-branding’ air itu sudah dibacakan shalawat, maka air itu dianggap berkhasiat. Bahkan air itu dipercaya bisa nyembuhin kanker. Strategi kayak gini, kata Guru Gembul, laku keras. Pembelinya biasanya orang-orang yang udah desperate dengan penyakitnya yang menahun. Masalah lainnya, air itu dijual dengan harga fantastis. Per botol harganya sampai Rp10 juta.
Orang-orang yang bergerak di bisnis itu akhirnya tajir melintir, punya mobil sport, dan rumah mewah. Padahal modalnya cuma jualan air biasa. Pembelinya? Sembuh nggak, duit habis.
Guru Gembul juga singgung bisnis makam palsu. Jadi, ada makam-makam yang dikasih label habib, kiai, atau ustaz, padahal nggak jelas asal-usulnya. Motifnya ya cuma buat bisnis. Modusnya lewat kotak amal atau celengan yang disediain di sekitar makam. Bilangnya sih, buat sedekah atau biaya perawatan makam. Kata Guru Gembul, bisnis ziarah udah jadi industri. Tapi Guru Gembul bedain sama ziarah makam Wali Songo yang jelas asal-usulnya.
Miris banget ya. Agama itu kan pedoman hidup yang berisi nilai-nilai kebajikan. Tapi di tangan orang-orang tertentu, agama dipelintir jadi ladang bisnis untuk menggeruk dan menumpuk kekayaan. Kita sebagai orang beragama harus kritis dan cerdas. Jangan gampang ketipu sama bisnis berkedok agama.
Yuk, beragama dengan akal sehat!