MUI kok jadi kompor ya dalam kasus perang Israel-Hamas. MUI ngajak masyarakat buat boikot McDonald terkait perang Israel-Hamas. Itu disampaikan Pengurus MUI Pusat, Sudarnoto Abdul Hakim. Jadi, dia dapat info kalau McD di Israel benar kasih makanan gratis dan diskon ke tentara Israel. Kalau berita itu benar, dia mengajak masyarakat buat boikot McD. Israel, katanya, sudah membunuh dan mengusir rakyat Palestina dari wilayahnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan Wakil Ketua Pertimbangan MUI, KH Muhyiddin Junaidi. Dia minta ormas-ormas Islam menghimbau boikot perusahaan yang pro-Israel. Membeli produk mereka, katanya, sama saja kaya membunuh rakyat Palestina. McD di Israel memang ngasih ribuan makanan gratis ke tentara Israel selama perang di Gaza. McD di Israel juga ngasih diskon khusus 50 persen ke tentara Israel yang makan di tempat. Langkah McD di Israel ini viral di media sosial.
Belakangan, muncul tagar #BoycottMcDonalds dan jadi trending topics. Banyak orang dan organisasi di seluruh dunia mulai melakukan gerakan boikot terhadap makanan siap saji asal Amerika Serikat ini.
Sampai sekarang ajakan boikot ini terus meluas dan membesar. Bahkan, outlet McD di Libanon digeruduk massa. Tapi, penting dicatat, langkah McD di Israel itu nggak mewakili McD di negara-negara lain.
Ini misalnya ditunjukkin McD di beberapa negara Timur-Tengah seperti di Oman, Uni Emirat Arab, Turki.
McD di Israel, kata mereka, sama sekali nggak ada hubungannya dengan McD di seluruh dunia. McD di Oman bahkan bilang pihaknya malah ngasih donasi buat ngebantu masyarakat Gaza. Sudahlah MUI berhenti jadi kompor dengan menyerukan boikot McD. Nggak usah manas-manasin kondisi di dalam negeri sendiri. Apalagi sudah ada klarifikasi dari McD beberapa negara Timur-Tengah. Mudah-mudahan kita nggak ngikutin seruan kompor dari MUI itu ya.
Stop war, spread love!
