Jakarta, PIS – Tahun ini hari raya nyepi bertepatan dengan hari pertama Ramadhan. Bagi yang tinggal bukan di Bali, itu mungkin bukan masalah. Tapi, bagi yang tinggal di Bali, itu bisa jadi ujian toleransi beragama.
Tahu kan selama Nyepi semua aktivitas dihentikan, termasuk penerbangan. Terus, gimana dong umat Islam di Bali yang mau shalat tarawih? Sebenarnya, momen seperti ini bukan bukan pertama kalinya.
Karena itu, Ketua Parasida Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali, I Nyoman Kenak, berharap Nyepi dan Ramadhan tetap berlangsung damai. Untuk itu, dibuat kesepakatan antara umat Hindu dengan umat Islam.
Umat Islam tetap bisa melaksanakan shalat tarawih di rumah masing-masing atau berjalan kaki menuju masjid. Umat muslim tidak diperkenankan menggunakan pelantang suara dan hanya menggunakan penerangan secara terbatas.
Kenak yakin pelaksanaan ibadah umat Hindu dan umat Islam akan berjalan lancar. Itu karena kerukunan umat beragama di Bali yang dinilai cukup baik. Kenak berterima kasih kepada seluruh majelis umat di Bali yang mendukung kesepakatan ini.
Apa yang dilakukan umat Hindu dan umat Islam di Bali patut dijadikan teladan. Perbedaan agama di antara mereka bukan jadi alasan untuk saling menghalangi hak beribadah. Sebaliknya, mereka justru hidup saling menghargai dan menciptakan keharmonian.
Dengan begitu, masing-masing umat agama bisa beribadah dengan khidmat. Umat Hindu dan umat Islam di Bali, kalian luar biasa!
