Jangan dipikir ydi tempat-tempat suci umat Islam, Allah mensucikan tempat itu dari segala perbuatan dosa. Termasuk di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, dua tempat yang selama ini paling disucikan umat Islam. Di kedua tempat itu, ternyata tak bebas dari aksi penipuan. Pelakunya sejumlah orang yang mencari keuntungan dengan memanfaatkan kepolosan dan ketidaktahuan jamaah umroh. Terutama para umat Islam yang baru pertama kali melakukan umrah.
Beragam aksi penipuan itu dibongkar oleh akun Tiktok @ronalkalimasada. Menurut Ronal, setidaknya ada lima aksi penipuan yang dilakukan di beberapa lokasi umrah. Pertama terjadi di Hajar Aswad. Menurut Ronal, di lokasi ini para penipu itu melakukan aksinya secara berkelompok antara 3 sampai 5 orang. Di tempat itu mereka mengincar jamaah umrah yang ingin mencium Hajar Aswad. Mereka datang seolah-olah malaikat yang ingin memberikan bantuan. Mereka menawarkan untuk membantu jamaah mengantarkan langsung ke depan hajar aswad. Biasanya jamaah dengan senang hati menerima bantuan mereka.
Setelah berhasil mencium hajar aswad, barulah para penipu ini meminta uang jasa yang sangat fantastis, bisa mencapai 500-1000 real, atau sekitar 2 – 4 juta rupiah. Penipuan kedua terjadi saat jamaah akan melakukan tahallul atau mencukur rambut. Modusnya para penipu itu menunggu jamaah yang selesai melakukan Sa’i di Bukit Marwah. Di pintu keluar para penipu itu menawarkan jasa untuk memotong rambut. Selesai memotong mereka meminta uang jasa yang jumlahnya juga sangat besar.
Aksi penipuan ketiga dilakukan di Jabal Rahmah. Modusnya mereka mencari jamaah yang ingin berfoto di sekitar Jabal Rahmah. Mereka menawarkan bantuan untuk memfoto, setelah selesai mereka juga meminta uang yang tidak wajar. Yang keempat penipuan taksi gelap. Di sini mereka menawarkan jasa angkutan taksi tak resmi. Nah saat jamaah menerima itu tanpa melakukan kesepakatan harga di awal, para sopir taksi itu akan meminta harga mahal saat di perjalanan atau saat sudah sampai lokasi. Dan terakhir adalah penipuan yang dilakukan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Modusnya mereka mendatangi para jamaah yang ada di masjid atau pelataran masjid. Mereka datang dengan santun, mengucapkan salam dan kemudian bercerita. Saat jamaah terlihat merespon dengan baik, mereka langsung melancarkan aksinya. Mereka meminta bantuan, dengan alasan kekurangan uang. Ada yang mengaku sebagai pelajar yang sedang menimba ilmu di Mekah dan Madinah. Ada juga yang mengaku habis kecopetan, kehilangan tas atau kehilangan dompet saat melakukan umrah. Untuk meyakinkan korban, beberapa datang dengan berpasangan sebagai suami istri, memakai pakaian umrah atau pakaian ihram.
Mereka meminta belas kasihan jamaah agar memberikan uang untuk bisa pulang ke negaranya. Atau hanya meminta sejumlah uang untuk makanan dan minum. Mudah-mudahan informasi ini jadi peringatan bagi umat Islam di Indonesia yang akan melakukan umrah ya. Jangan dipikir hanya karena tempat itu disucikan, segala perbuatan dosa tidak akan terjadi. Ini juga harus menjadi perhatian buat para penyelenggara travel Haji dan Umrah. Agar mereka memberi pengetahuan yang memadai buat jamaahnya, termasuk segala potensi kejahatan yang bisa terjadi di lokasi ibadah.
Waspada terhadap segala kejahatan, termasuk di tempat yang disucikan!