Hati-Hati, Kecanduan Short Video Bikin Otak Jadi Lemot

Published:

Pernah nggak sih, kamu kecanduan video pendek di Tiktok, Shorts, atau Reels? Yang tadinya cuma mau nonton satu video, eh malah keasyikan scrolling! Saking asyiknya waktu habis satu jam, dua jam, atau bahkan lebih. Pas mau berhenti, jempol rasanya pengen scrolling layar lagi..lagi.. dan lagi..! Kita stuck dan ngggak bisa beranjak. Nah, kalau kejadian kayak gini sering banget terjadi, hati-hati ya! Bisa jadi otak kamu mengalami yang namanya ‘Tiktok Brain’ atau ‘Popcorn Brain’. Btw, fenomena ini bukan hanya terjadi pada anak-anak saja ya, tapi juga terjadi pada orang dewasa.

Apa sih Tiktok Brain atau Popcorn Brain ituu? Tiktok Brain atau Popcorn Brain adalah istilah yang menggambarkan kondisi di mana otak kita jadi terlalu terbiasa dengan konten pendek, cepat dan instan. Seperti yang ada di platform TikTok, Youtube Shorts, dan Instagram Reels. Kenapa disebut TikTok Brain atau Popcorn Brain? Karena fenomena TikTok Brain banyak terjadi sejak munculnya platform seperti TikTok yang menyajikan video singkat dan terus-menerus merangsang otak dengan dopamine. Kenapa disebut Popcorn Brain, karena otak jadi seperti popcorn yang meletup-letup terus, selalu mencari rangsangan baru.

Efek dari TikTok Brain dan Popcorn Brain ini bahaya, loh. Sebuah studi yang diterbitkan ScienceDirect mengungkapkan kecanduan video pendek memiliki dampak signifikan pada otak manusia. Otak jadi susah fokus dalam waktu lama, gampang bosan, dan kurang sabar saat harus melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi lebih lama. Seperti membaca buku, belajar, atau mendengarkan penjelasan di kelas. Kok bisa ya? Jadi, ketika kita nonton video singkat yang menarik, otak mengeluarkan dopamine, yaitu hormon yang bikin kita merasa senang. Masalahnya, semakin sering kita mengandalkan dopamine dari scrolling video pendek, otak kita jadi ‘malas’ menikmati hal-hal yang lebih lama.

Dampaknya, otak susah konsentrasi, gampang bosan, dan sulit menikmati aktivitas yang nggak instan, seperti baca buku atau ngobrol lama tanpa HP. Banyak penelitian yang menunjukan bahwa kebiasaan nonton video pendek secara berlebihan bisa bikin daya ingat menurun, sulit berpikir kreatif, dan menurunkan kemampuan sosial. Kira-kira gimana ya caranya mengatasinya? Bukan berarti anak dan orang dewasa harus berhenti total dari TikTok, Reels, atau Youtube Shorts. Tapi perlu dibuat batasan waktu yang ketat. Misalnya, cuma 30 menit per hari untuk video pendek.

Biasakan menonton konten yang lebih panjang yang butuh lebih banyak perhatian. Misalnya, nonton serial TV atau video edukasi. Baca buku tanpa distraksi juga bisa melatih otak untuk fokus lebih lama. Kurangi scrolling sebelum tidur, karena bisa ganggu kualitas tidur dan bikin otak makin lelah. Jadi, seperti itu ya Bestie PIS. Fenomena TikTok Brain atau Popcorn Brain bukan sekedar istilah popular. Tapi, peristiwa yang terjadi di tengah kita yang mencerminkan perubahan nyata dalam fungsi dan struktur otak akibat penggunaan berlebihan platform video pendek.

Karena itu, jangan sampai otak kita dan anak kita mengalami TikTok Brain atau Popcorn Brain karena kecanduan scrolling, ya! Itu akan membuat kita kehilangan kemampuan untuk menikmati sesuatu yang lebih tenang dan mendalam. Yang namanya kecanduan, pasti nggak baik lah. Yuk, latih otak kita dan anak kita biar tetap sehat dan fokus!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img