Indonesia Kecam Pembakaran Al-Qur’an Di Swedia

Published:

Jakarta, PIS – Bestie PIS, ada aksi intoleransi di Swedia. Kitab suci kaum muslim dibakar Bayangin Al-Quran dibakar. Pelakunya Rasmus Paludan. Dia adalah pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras.

Pembakaran al-Quran terjadi saat demonstrasi mengkritik NATO, Turki, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Stockholm, Swedia. Aksi paludan itu menuai kecaman dari berbagai negara, terutama negara-negara muslim.

Turki secara sepihak membatalkan rencana kunjungan Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson ke Turki. Warga Turki juga ikut-ikutan membakar bendera Swedia sebagai balasan atas aksi Paludan.

Kecaman juga datang dari Indonesia melalui akun Twitter kementerian luar negeri. Aksi Paludan itu adalah bentuk penistaan kitab suci yang bisa melukai toleransi antar umat beragama.

“Kebebasan berpendapat harus dilakukan secara bertanggung jawab,” tulis akun kemenlu. Asal Bestie PIS tahu, aksi Paludan membakar al-Quran itu bukan yang pertama, loh. Sebelumnya, dia pernah membakar Al-Qur’an yang dibungkus dengan daging babi tahun 2019.

Dia bahkan membaka Al-Qur’an di wilayah mayoritas muslim di Swedia pada November 2022. Gara-gara provokasinya itu, dia pernah ditangkap di Prancis dan dideportasi pada 2020 lalu.

Aksi kriminal itu dilakukan Paludan karena dia memang dikenal anti-imigran dan anti-Islam. Bahkan sikap intolerannya itu dia suarakan bersama partainya. Karena aksinya itu, dia pernah dihukum.

Paludan pernah menghadapi 14 dakwaan tahun 2019. Walaupun gitu, Paludan nggak kapok-kapok, Bestie PIS. Dia terus menyebarkan kebencian dengan membakar Al-Qur’an. Mudah-mudahan Indonesia bisa belajar dari Swedia. TOLAK AKSI INTOLERANSI!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img