Iran Ancam Majalah Satire Asal Prancis Yang Olok-Olok Pimpinan Tertingginya

Published:

Jakarta, PIS – Pemerintah Iran lagi marah, Kawan PIS. Gara-garanya, pimpinan tertinggi Iran diolok-olok. Yang mengolok-olok, majalah asal Perancis yang dikenal sering nampilin kartun, laporan, polemik dan lelucon.

Nama majalah itu, Charlie Hebdo. Jadi, Hebdo baru-baru ini ngerilis belasan kartun soal Ayatullah Sayyid Ali Khamenei. Ali Khamenei adalah pimpinan tertinggi Iran dan panglima tentara Iran.

Hebdo ngundang kartunis untuk gambar Ali Khamenei dalam konteks demonstrasi yang sedang berlangsung di Iran belakangan ini. Sampul depan majalah itu, di satu sisi, nyoroti perjuangan hak-hak perempuan. 

Sebaliknya, di sisi lain, Khamenei dan para ulama digambarin dengan tone menghina. Dalam edisi itu juga, banyak kartun nunjukkin hukuman mati yang digunain otoritas Iran untuk ngeredam demo di sana.

Penerbitan kartun oleh Hebdo itu berujung panjang, Kawan PIS. Pemerintah Iran tutup Lembaga Riset Prancis di Teheran. Pemerintah Iran juga manggil Duta Besar Perancis di Teheran untuk sampein protes.

Pemerintah Iran nganggep penerbitan kartun itu bentuk penghinaan terhadap pemimpin Iran. Nggak cuma itu aja, Kawan PIS. Demonstrasi juga dilakuin di depan kedutaan Perancis di Teheran.

Massa bahkan sampe bakar bendera Perancis, hal yang jarang banget terjadi di Iran. Kartun yang dirilis Hebdo itu masih terkait dengan demonstrasi besar-besaran di Iran. Kartun itu dirilis Hebdo untuk kasih dukungan bagi para demonstran.

Bagi Kawan PIS yang mungkin nggak ngikutin perkembangan. Demonstrasi besar-besaran terjadi di Iran sejak September lalu. Gara-garanya, seorang perempuan muda bernama Mahsa Amini tewas setelah ditahan polisi moral Iran.

Amini ditahan karena dianggap nggak pake jilbab secara pantas. Demonstrasi atas tewasnya Amini juga digelar warga Iran di berbagai negara, termasuk di Prancis. SOLIDARITAS UNTUK AKSI PROTES DI IRAN.

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img