Jakarta, PIS – Peristiwa pengeroyokan terhadap Ade Armando membuat J. Kristiadi galau dan Frutasi. Pengamat politik Centre for Strategic and International Studies (CSIS) itu seperti kehilangan kata-kata. Bagaimana mungkin orang sebaik Ade Armando yang datang dengan niat baik diperlakukan tidak manusiawi? Itu diungkap J. Kristiadi dalam acara ‘Doa dan Solidaritas untuk Ade Armando’. Acara yang berlangsung 13 April itu dihadiri para tokoh agama dan aktivis keberagaman.
Turut hadir pula Saiful Mujani, Hendardi, Musdah Mulia, Neng Dara Affiah, Burhanuddin Muhtadi, Soraya Haque, dan lainnya. Apa yang terjadi pada Ade Armando lantas membuat J. Kristiadi merenung.Menurutnya, apa yang dialami Ade Armando mirip yang dialami Yesus menjelang Paskah. Tuhan Yesus yang datang dengan niat baik, tapi mengalami penyiksaan dan penderitaan. Bahkan Dia dibunuh oleh bangsa-Nya sendiri. J. Kristiadi tidak tahu apa rencana Tuhan di balik peristiwa yang dialami Ade Armando. Tapi ia percaya, perjuangan Ade Armando mengikuti takdir bahwa kita harus hidup bersama.
Pengorbanan Ade Armando akan menjadi pupuk yang menyuburkan nilai-nilai kebersamaan di tengah perbedaan. Ia percaya apa yang dialami Ade Armando akan mengetuk hati banyak kalangan. Bahwa masih ada tokoh yang mengorbankan dirinya, tetap tegar dan akan terus berjuang. Bang Ade Armando menjadi korban penganiayaan pada 11 April lalu di depan Gedung DPR RI. Bang Ade dipukuli, ditendang, bahkan berusaha ditelanjangi. Tindakan biadab itu dilakukan sambil memekik, “Allahu Akbar”, “Habisin penista agama”, “Darahnya halal”. Doa dan solidaritas kita untuk Bang Ade Armando.