Jurnalis Tempo Diintimidasi Pihak Intoleran

Published:

Jakarta, PIS – Gawat nih! Jurnalis Tempo diintimidasi sama Gerakan Pemuda Ka’bah Yogyakarta. Gara-garanya, jurnalis bernama Shinta ini nulis berita soal penutupan patung Bunda Maria dengan terpal. Peristiwa penutupan patung itu terjadi di Rumah Doa Sasana Adhi Rasa Santo Yakobus, Bumirejo, Kulon Progo, Yogyakarta.

Shinta nulis beberapa berita, salah satunya di majalah Tempo berjudul, “Salam Maria, Penuh Terpal”. Tulisan itu ngungkap dugaan peran anggota GPK DIY di balik aksi penutupan patung itu. Intimidasi terhadap Shinta datang beberapa hari setelah tulisan itu terbit. 

Ketua GPK DIY Arif Hammad Wibowo nelepon dan ngirim pesan ke Shinta pada Kamis, 6 April kemaren. Arif memprotes, karena GPK disebut sebagai dalang dari aksi penutupan patung Bunda Maria. Arif juga mempermasalahkan narasi kalo GPK kerap terlibat aksi intoleransi dalam sejumlah peristiwa. 

Mendapatkan protes itu, Shinta meminta Arif mengirimkan surat jawaban kepada redaksi Tempo atas keberatannya. Opsi lainnya, GPK diminta ngadu ke Dewan Pers. Shinta meyakini beritanya benar karena telah melalui konfirmasi berlapis. Tekanan pada Shinta kembali terjadi keesokan harinya pada Jumat, 7 April. 

Shinta dapet pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal yang ngirim tautan siaran pers GPK. Judulnya, “GPK Ultimatum Tempo, Jangan Adu Domba Kami”. Dalam siaran pers itu, GPK minta Tempo mencabut berita yang menyudutkan organisasi underbow PPP tersebut. Ponsel Shinta masih menerima panggilan dan chat dari nomor tak dikenal pada Sabtu, 8 April.

Intimidasi terhadap jurnalis adalah pelanggaran atas kebebasan pers. Aparat wajib menindak tegas para pelaku intimidasi. Lindungi wartawan, lindungi kebebasan pers!



Artikel Terkait

Terbaru

spot_img