#KaburAjaDulu Bukti Milenial Nggak Nasionalis dan Lebay?

Published:

Generasi Milenial Indonesia sekarang dianggap cemen, lebay, dan nggak nasionalis! Pandangan kayak gini muncul gegara tagar #KaburAjaDulu lagi ramai di media sosial. Tagar ini mewakili ajakan untuk pindah aja ke luar negeri. Sebagian ngajak kerja, ngajak sekolah, tapi juga ada yang ngajak pindah kewarganegaraan. Misalnya ada data bahwa antara tahun 2019 hingga 2022, hampir empat ribu WNI beralih menjadi warga negara Singapura. Mayoritas dari mereka yang pindah jadi warga Singapura itu berusia produktif antara 25 hingga 35 tahun, alias kaum Milenial. Negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Jepang, dan Dubai menjadi tujuan utama buat kabur. Misalnya, pada tahun 2024, terdapat sekitar 160.000 pekerja Indonesia di Singapura.

Tagar #KaburAjaDulu pertama kali muncul di platform X atau Twitter pada Desember 2024. Mula-mulanya sih tagar ini digunakan sebagai ruang diskusi. Para pengguna berbagi informasi tentang peluang kerja di luar negeri, beasiswa, perkiraan gaji, dan tantangan adaptasi budaya di negara tujuan. Tapi belakangan obrolan semakin didominasi curhat soal kondisi Indonesia. Dari soal harga kebutuhan pokok melonjak, pajak, hingga lapangan kerja sempit. Bahkan masuk ke isu politik, seperti soal Pemilu, Pilpres, Jokowi, Gibran dan sebagainya. Sebagian misalnya menunjukkan bahwa putusan Mahkamah Konstitusi pada 2023 yang membuka peluang bagi Gibran jadi Wapres, adalah contoh gimana buruknya sistem politik kita. Mereka menganggap contoh itu menunjukkan kalau bukan siapa-siapa, bukan anak pejabat, nggak akan bisa dapat posisi apa-apa di Indonesia. Jadi yang berlaku di Indonesia bukan siapa pintar yang bakal menang. Yang bakal menang hanya mereka yang punya hubungan darah dengan penguasa. Karena itu mendingan pindah aja ke luar negeri.

Pada 6 Februari, tercatat lebih dari 4.000 mention “Kabur Aja Yuk” di platform X dalam satu hari. Yang ngobrol di ruang diskusi bukan cuma mereka yang masih tinggal di Indonesia. Sebagian juga adalah mereka yang sudah menetap lama di luar negeri. Di Instagram, banyak pengguna membagikan pengalaman di luar negeri. Misalnya Fajar Zakri, pria 33 tahun yang bekerja di Alabama, Amerika, dan berprofesi sebagai penulis musik dan pramusaji. Fajar mengaku digaji Rp 40 juta per bulan sehingga bisa mentransfer keluarganya yang di Indonesia Rp 20 juta. Tapi dia juga bilang, hidup di luar negeri itu gak cuma diisi dengan kemudahan. Fajar harus menghadapi aksi rasisme sebelum akhirnya bisa mapan hidup di sana. Cerita-cerita serupa juga bertebaran.

Tapi salah nggak sih kalau anak muda memilih kabur aja dulu? Di satu sisi sih, biasa-biasa saja sebenarnya. Kalau Gen Z milih ke luar negeri untuk ngembangin keterampilan, memperluas wawasan, atau meningkatkan daya saing individu, tentu malah bagus. Dari dulu pun banyak warga Indonesia yang milih kerja di luar negeri. Tapi tentu kalau bisa sih nggak usah pindah warga negara. Kalau itu yang dilakukan, baru kesannya kaum Milenial ini lebay, cemen, dan nggak nasionalis ya?? Seolah mereka cuma mau ”lari dari masalah” dan tantangan yang dihadapi negeri ini.

Jadi silakan kabur dulu! Tapi yang penting nanti balik dan bangun Indonesia ya!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img