Kebaya Nasional Goes To UNESCO

Published:

Jakarta, PIS –  Ratusan Perempuan mengenakan kebaya dengan corak warna-warni memenuhi jalan Soedirman. Gaya berkebayanya pun bermacam-macam, termasuk yang dipadukan dengan jilbab. Mereka berjalan beriringan sambil menyanyikan lagu-lagu nasional. Mereka adalah para peserta acara Jalan Santai Berkebaya yang diadakan oleh Pertiwi Indonesia dan Perempuan Berkebaya Indonesia.

Acara ini merupakan gerakan budaya untuk melestarikan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia. Acara ini juga sebagai bentuk dukungan untuk mendaftarkan kebaya ke UNESCO sebagai warisan budaya Tak – Benda asal Indonesia. Selain masyarakat umum, kegiatan jalan santai berkebaya tersebut diikuti oleh beberapa pejabat dan mantan pejabat.

Terlihat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Ida Rachmawaty dan Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom. Terlihat juga musisi terkenal Addie MS ikut memeriahkan acara tersebut. Tentu saja dia tidak berkebaya. Gagasan untuk mendaftarkan kebaya ke Unesco tercetus sejak tahun 2020 lalu, pada Kongres Kebaya Nasional.

Pada kongres Kebaya Nasional 2021 gagasan ini semakin dimatangkan. Sejak saat itu, Kebaya Goes To Unesco mulai didengungkan. Perempuan di berbagai daerah Indonesia sejak dulu memakai kebaya, dengan berbagai coraknya. Kebaya sudah dicanangkan sebagai busana nasional sejak awal kemerdekaan oleh presiden Soekarno.

Pada 1978 telah digelar lokakarya tentang kebaya sebagai busana nasional Indonesia. Saat itu lokakarya tersebut diikuti ribuan perempuan Indonesia dari berbagai wilayah nusantara. Kini berkebaya dihidupkan kembali mengingat juga ada ancaman cara berbusana dari luar Indonesia. Mari Dukung Kebaya Goes To Unesco!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img