Anak Ahmad Dhani dan Mulan Jameela, Safeea Ahmad, keren banget. Dia merespons bijak hujatan yang menyerang dirinya dan ibunya. Padahal umurnya masih remaja. Buat jadi bijak, emang nggak tergantung umur ya.
Jadi, sebagian netizen +62 menghujat Safeea dan ibunya. Dia dikatain anak gundik. Emang bener-bener busuk ya sebagian netizen +62 itu. Btw, gundik itu perempuan yang jadi istri simpanan atau pasangan nggak resmi dari laki-laki yang punya posisi tinggi atau kaya. Biasanya status pernikahan mereka dianggap nggak sah menurut hukum atau agama.
Hujatan ke Safeea dan ibunya itu terlihat di kolom komentar postingan akun @rumpi_gosip pada 20 Juni lalu. Di situ terlihat foto Al yang mengelus pipi dan mencium kening Safeea di acara ngunduh mantu Al dan Alyssa. Tulisan dalam postingan itu begini: “Momen haru Al Ghazali yang cium kening dan elus pipi adiknya di acara ngunduh mantu, netizen: luar biasa didikan Bunda Maia sampai Al punya hati sebesar itu”.
Tapi, kolom komentar justru dipenuhi hujatan untuk Shafeea. “km tau ga kalo mama km gundik,” komen salah satu netizen. “Anak hasil gundik,” timpal netizen lain. “Semoga ga kya ibumu yaa ngrebut suami orng,” komen netizen lain. “anak pelakor bakal jadi pelakor juga,” komen lainnya. “Shafea tau ga dulu ada 3 anak kecil yang terpisah dengan ibunya karna mulan ibumu, sudah ditolong dr penyanyi cafe sampe masuk TV malah menikam bosnya sendiri.. tanyakan ibumu punya hati gak?? Bahagia diatas kehancuran orang lain,” ujar netizen lainnya.
Hujatan-hujatan ini emang bener-bener busuk. Dalam ilmu psikologi, hujatan itu termasuk ‘inherited shame’, yaitu rasa malu atau bersalah yang diwariskan secara sosial, bukan biologis. Anak-anak figur publik yang dianggap pernah melakukan skandal besar juga ikut menerima hujatan dari sebagian masyarakat, meskipun mereka nggak terlibat sama sekali.
Shafeea nggak memilih siapa ibunya. Dia juga nggak terlibat dalam kisah rumah tangga ibunya. Dia bahkan belum bisa membaca saat konflik Dhani-Maia-Mulan terjadi. Tapi hari ini, Shafeea malah jadi sasaran berbagai komentar jahat. Komentar yang menyudutkan dan membunuh karakternya hanya karena masa lalu ibunya. Pada saat yang sama komentar itu ingin mencabut haknya jadi individu yang utuh dan bebas.
Meski begitu, reaksi Shafeea di luar nurul. Dia membalasnya dengan mengutip surat Al Hujurat ayat 12 di Instagram Story-nya. Kutipan itu berisi ajakan untuk menjauhi prasangka buruk, menghindari ghibah, dan mengingatkan pentingnya bertakwa kepada Allah. Responnya ini mencerminkan kecerdasan emosionalnya. Dia tampil ‘wise beyond her years’.
Dia sedang menciptakan jarak psikologis antara dirinya dan opini publik. Dia nggak tumbang dengan komentar-komentar busuk itu. Shafeea justru menunjukkan dia punya martabat yang nggak bisa dihancurkan begitu aja hanya komentar-komentar busuk. Pada hakikat, Shafeea menang dari para penghujat yang umurnya mungkin lebih tua darinya.
Cara Shafeea mungkin bisa ditiru anak-anak yang hidup dalam spotlight tekanan sosial. Salut buat Shafeea. What doesn’t kill you, makes you stronger. Semangat selalu, Shafeea!