Amien Rais tiba-tiba saja menyerang Jokowi. Mantan Ketua MPR ini tampaknya terlalu gampang percaya pada kabar-kabar burung yang saat ini beredar. Sebagai Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien membuat video di mana dia bilang Jokowi sudah dinobatkan oleh organisasi OCCRP sebagai salah seorang pemimpin terkorup di dunia. Dia rupanya tidak tahu bahwa organisasi jurnalisme investigasi internasional itu sudah secara tegas membantah anggapan bahwa mereka menganggap Jokowi sebagai Presiden Korup. Dalam pernyataan resminya, pada 2 Januari, OCCRP menyatakan bahwa mereka tidak memiliki sedikit pun bukti yang menunjukkan Jokowi terlibat dalam korupsi untuk memperoleh keuntungan finansial selama menjabat sebagai presiden.
OCCRP menegaskan nama Jokowi memang dinominasikan sebagai pemimpin terkorup oleh sebagian netizen dari berbagai negara di dunia. Tapi mereka tidak percaya begitu saja dengan masukan semacam itu. OCCRP menyatakan mereka sendiri tidak memiliki hak untuk menentukan nama-nama siapa saja yang boleh disertakan dalam proses pemilihan. Dalam proses itulah, nama Jokowi muncul. Tapi setelah dipelajari, para juri OCCRP melihat tidak ada bukti bahwa Jokowi melakukan korupsi. Penjelasan jujur OCCRP ini menunjukkan bahwa nampaknya ada pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja membangun narasi bahwa OCCRP memang sudah menetapkan Jokowi sebagai salah seorang koruptor besar di dunia.
Di Indonesia ada banyak pihak yang tertipu oleh berita tersebut. Salah satunya, ya Amien Rais ini. Amien menyebut Jokowi dengan nama Mulyono. Menurut Amien, manusia toxic ini – yaitu Mulyono alias Jokowi – harus diseret ke pengadilan dan dibawa ke penjara. Bagaimanapun, bukan hanya Amien yang terlanjut percaya pada kabar bohong itu. Selain Amien ada pula tokoh-tokoh seperti Said Didu, Ray Rangkuti, Rocky Gerung, Bivitri Susanti. Rocky Gerung menyatakan laporan OCCRP ini mempermalukan bangsa Indonesia di mata dunia internasional. Sedangkan Ray Rangkuti menyatakan bahwa laporan OCCRP ini merupakan uji nyali bagi Prabowo dan KPK. Dengan bukti yang sudah dikumpulkan OCCRP, kata Ray, beranikah Prabowo dan KPK memeriksa korupsi yang diduga dilakukan Jokowi? Ada pula Said Didu yang menyatakan ada lima klaster dugaan korupsi Jokowi yang dilakukan pada periode kepresidenan 2014-2024.
Klaster pertama adalah melanggengkan kekuasaan dinasti. Klaster kedua adalah membungkam dan memenjarakan lawan-lawan politiknya. Klaster ketiga, ambisi Jokowi untuk memiliki legacy saat menjadi Presiden RI tetapi justru merugikan rakyat, seperti membangun infrastruktur berbiaya mahal. Klaster keempat, yakni Jokowi melakukan penyogokan kepada rakyat lewat bantuan sosial. Sementara, klaster terakhir, adalah Jokowi diduga menyogok oligarki untuk menyokong kekuasaannya selama dua periode menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Said bahkan menduga OCCRP memiliki informasi tentang upaya Jokowi melarikan harta yang didapat secara tidak sah ke luar negeri. Para tokoh terkemuka ini nampaknya sudah sangat percaya bahwa Jokowi adalah seorang Presiden korup, seperti yang diberitakan media massa. Sayangnya mereka begitu saja percaya terhadap kabar burung ini tanpa memeriksa lebih jauh kebenarannya. Padahal kalau saja mereka bersedia membaca langsung laporan OCCRP di websitenya, seharusnya mereka tidak pernah mengira bahwa OCCRP menyatakan Jokowi sebagai presiden korup.
Benci Jokowi sih Boleh Saja, Tapi Tetap Adil ya!