Diva Indonesia, Anggun Cipta Sasmi, dituduh pro kaum Zionis. Musababnya, cuma karena Anggun kasih pujian dan poin buat musisi Israel di Eurovision. Eurovision adalah kompetisi musik tahunan antar negara anggota European Broadcasting Union (EBU). Di musim 2015-2016, Anggun kasih komentar positif soal peserta Israel di akun X-nya. “Israel on aime! #Eurovision,” tweet-nya yang berarti “Kami mencintai Israel!” Di Eurovision musim 2023, Anggun jadi juru bicara juri Prancis dan membacakan poin yang diberikan ke Israel. Dari 2 momen itu, akun @zionistsinmusic bikin narasi Anggun adalah pendukung Israel. Akun itu menyoroti musisi yang diduga mendukung Zionisme dan Israel. “Indonesian-French musician Anggun Cipta (@anggun_cipta) is a Zionist,” tulis akun itu sambil kutip foto Anggun dan video Anggun di Eurovision. “Twelve points goes to… Israel! Announcer: Israel, so second place with 58 points,” ucap Anggun dalam video itu.
Postingan akun itu langsung viral dan memicu reaksi netizen. Sebagian nggak nyangka Anggun pendukung Israel. Anggun nggak tinggal diam melihat postingan akun itu. Dia langsung klarifikasi di media sosialnya, terutama di X. “Ada account sosmed yang mencemarkan nama baik saya dan menuduh saya sebagai pendukung Zionisme,” tulis Anggun. Dia jelasin komentarnya di Eurovision murni soal musik, bukan politik. Waktu itu, dia kasih komentar kepada 42 negara yang tampil dan Israel cuma salah satunya. Terkait soal poin buat Israel, Anggun bilang dia cuma bacain hasil voting juri Prancis, bukan keputusan pribadinya. Dia juga tegasin apresiasi musik nggak sama dengan dukungan politik. Nggak terima namanya tercemar, Anggun berencana membawa kasus ini ke jalur hukum lewat UU ITE.
Bukannya minta maaf, akun yang nuduh Anggun malah makin ngegas. “Bagaimana nyawa orang-orang tak berdosa itu bisa hilang? Di mana suaramu di 2023? 2024? 2025?” tulis mereka. Akun @GerakanBDS_ID, yang kampanyein Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi Israel ikut buka suara. Mereka saranin Anggun ikut boikot kultural Israel. Menurut mereka, menormalisasi partisipasi Israel di ajang budaya sama dengan menormalisasi pelanggaran HAM Israel.
Buntutnya, isu itu makin ramai dibicarakan di media sosial. Sebagian netizen membela Anggun, sebagian lainnya masih menyerangnya. Netizen pro-Anggun bilang akun yang nuduh Anggun pro kaum Zionis justru mirip kaum Zionis yang suka memelintir fakta. “Some of y’all are really entitled, tinggal admit aja kalau kalian udah salah nuduh,” tulis netizen. Sebaliknya, netizen yang kontra bilang karier Anggun mandek makanya menjilat Zionis biar tetap eksis. Bahkan ada yang tanya, “Selain ngepost, apa yang udah Anggun lakuin buat Palestina?” Anggun pun jawab singkat komen itu, tapi menohok. “I donate,” tulis Anggun.
Apa yang dialami Anggun ini jelas menunjukkan betapa cupetnya mereka yang menyerang Anggun dalam isu ini. Mereka begitu gampangnya menuduh orang cuma dari potongan info. Kenapa mereka nggak menilai Anggun setelah melihat info yang sesuai dengan konteksnya? Kenapa nggak berusaha adil dulu sebelum bersikap? Posisi Anggun dalam Eurovision itu cuma sebagai warga Prancis dan figur publik internasional. Keterlibatannya dalam kompetisi itu bagian dari tugas profesionalnya sebagai musisi, bukan dalam kapasitasnya yang lain.
Lagi pula, setiap orang punya caranya masing-masing untuk mendukung Palestina. Ada yang bersuara lantang, ada yang memberikan donasi, dan ada yang melakukan lainnya. Yang terpenting, jangan merasa yang bersuara lantang lebih baik dibanding yang memberikan donasi. Apalagi sampai satu kelompok menuduh kelompok lainnya. Lebih baik fokus mendukung Palestina dan menghindari perpecahan di antara sesama pendukung Palestina. Solidaritas kita untuk Palestina!