Jakarta, PIS – Becanda sih becanda, tapi ya jangan kelewatanlah. Nasehat ini perlu disampaikan ke Komisaris independen PT Pelni Dede Budhyarto. Dia ini emang nggak suka sama kelompok radikal yang hobi mengkafir-kafirkan.
Dia juga anti khilafah. Sampai situ, Dede ini bisa disebut NKRI lah. Sayangnya, dia terus becanda dan becandanya kelewatan. Dia plesetin kata ‘Khilafah’ jadi ‘Khilafuck’. Dia mungkin merasa lucu, tapi itu jelas bikin marah banyak orang.
Cuitan Dede itu dikritik. Dan seperti biasa, guyonan Dede itu dianggap sebagai penistaan agama. Beberapa netizen langsung meminta kepolisian buat menangkap Dede. Itu aja udah berlebihan, masak becandain Khilafuck dianggap menista agama?
Tapi yang paling epic, respons dari Said Didu. Dia menghubung-hubungkan tweet Dede dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Presiden Jokowi. Entah dapat wangsit dari mana, dia bilang apa yang dilakukan Dede adalah tugas yang diberikan Presiden Jokowi dan Erick Thohir.
Lho kok jadi Jokowi? Dede itu cuma sedang sebel sama mereka yang mengajukan pemimpin yang didukung kelompok pejuang khilafah. Yang sejalan dengan Dede sih banyak orang. Jadi nggak bisalah dianggap dia menjalankan perintah Jokowi.
Tapi, apa yang dilakukan Dede emang nggak pantas. Memplesetkan khilafah menjadi khilafuck, itu tidak benar. Kita boleh berbeda, tapi tidak dengan menghina keyakinan orang lain!