Lucu banget deh kelakuan komika asal Medan, Reza Pasaribu. Setelah sebelumnya dia bikin jokes sekaligus pesan informatifnya soal sejarah kota Depok. Kali ini dia “membaptis” 800 penonton Stand Up Comedy. Aksi nyeleneh nan kocak itu dia lakukan di acara Stand Up Nite 8 dengan tema “Depok 2 x 4 Jam” pada Minggu 4 September 2022 lalu. Cuplikan video stand Up itu dia diunggah di akun tiktoknya @rezapsrb pada 1 April 2024.
Pada momen itu, dia juga sampein alasan kenapa bahas Kristen mulu. “Kenapa dari tadi gue bahas Kristen? Karena gue tampil di stand up Depok dimana kata Depok sendiri diambil dari Bahasa Belanda yang artinya Jemaat Kristen Pertama”, tegasnya. “Jadi acara Depok 2 x 4 Jam bisa disebut sebagai Jemaat Kristen 2 x 4 jam. Setuju ga?”, tanya nya yang disambut ketawa penonton. Reza bilang sebenernya tujuan dia manggung buat stand up nomor 2, tujuan utamanya kristenisasi. Sebagai buktinya, kemudian dia tunjukkin alkitab yang dia bawa.
“Tujuan utama gue di panggung ini sebenernya kristenisasi. Nggak percaya? Nih gue bawa Alkitab” ujarnya yang disambut gelak tawa dan tepuk tangan penonton. Bahkan, di depan 800 penonton, dengan lantang dia mengucapkan salah satu ayat di Alkitab, Yohanes 14 ayat 6. “Teman-teman, mari kita baca Yohanes 14 ayat 6: Jawab Yesus Kepadanya, Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup, tidak ada satu orangpun yang dapat menuju ke surga jika tidak melalui aku”, kata Reza.
Aksi panggungnya ditutup dengan “membaptis” para penonton, dengan cipratin air dalam gelas yang sudah dia siapin. “Karena lu udah denger khotbahnya dan lu juga dateng ke acara kristen, daripada nanggung mending sekalian gue baptis dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus!”. “Kaget kan lu pulang-pulang jadi Kristen”, ujarnya yang diakhiri tepuk tangan meriah.
Emang bukan kali itu aja Reza sampein materi stand up yang unik, tapi maknanya dalem banget. Di acara Somasi Community, selain ceritain Sejarah Depok, Reza juga sampein kasus intoleransi. Misalnya pas Pemkot Depok malah ucapin Selamat Hari Ibu, padahal hari Ibu udah lewat dan 2 hari lagi Natalan.
Aksi Reza Pasaribu bukan sekedar lawakan biasa. Ini merupakan kritik sosial terselubung yang relevan sama apa yang terjadi di Depok, bahkan di daerah lain di Indonesia, dimana minoritas seringkali ditekan. Pas Reza pura-pura baptis penonton, sebenernya dia lagi menyoroti gimana isu agama dan identitas sosial seringkali jadi alat permainan sosial dan politik. Ini bukan cuma tentang agama itu sendiri, tapi lebih luas lagi. Tentang gimana identitas seseorang bisa dengan gampang dipermainkan atau bahkan dipaksain sama lingkungan sekitarnya.
Fanatisme muncul ketika kelompok mayoritas merasa paling benar dan berhak mengatur hidup orang lain. Ini yang sering kita lihat di Indonesia, terutama di Depok, yang punya sejarah panjang soal intoleransi. Banyak kasus penutupan tempat ibadah atau pelarangan perayaan keagamaan. Ini jadi bukti masih banyak kelompok yang merasa berhak nentuin siapa yang boleh ada di lingkungan mereka dan siapa yang nggak boleh.
Lawakan Reza harusnya jadi refleksi diri: gimana sih selama ini kita memperlakukan perbedaan di masyarakat. Semangat berkarya Reza, dan Hidup Toleransi!