Jakarta, PIS – Kalau sekarang di Indonesia banyak perempuan memutuskan lepas jilbab, itu tidak aneh. Sekarang makin banyak terjadi gerakan lepas jilbab di negara-negara Islam. Yang terbaru di Iran
Di negara 1000 mullah ini, sejumlah perempuan lepas jilbab persis di hari hijab. Mereka merekam diri mereka melepas jilbab. Kemudian rekaman itu diunggah di media sosial. Mereka sebenarnya terancam hukuman penjara atau denda
Tapi mereka dengan berani melakukannya. Sebelum Iran, Arab Saudi juga menarik perhatian dunia. Tapi di Saudi, aksi lepas jilbab itu dipicu oleh kebijakan baru pemerintah Saudi
Di bawah instruksi Pangeran Muhammad bin Salman, tidak ada lagi kewajiban berjilbab. Itu dengan segera disambut perempuan Saudi yang memamerkan rambutnya di ruang publik. Ini juga banyak terjadi di negara dengan penduduk mayoritas muslim lainnya
Di Mesir dan Tanzania, gerakan lepas jilbab sekarang juga nge-trend. Dulu pun, semula, perempuan di kedua negara itu tidak menutup kepalanya. Namun jilbab kemudian menjadi identitas bagi kelompok-kelompok yang menentang pemerintah sekuler yang korup dan otoriter
Celakanya, pemerintah-pemerintah Islamis yang menang setalah Arab Spring ternyata sama parahnya. Karena itu identitas keislaman yang diwakili oleh Jilbab pun ditanggalkan Sekarang semakin banyak perempuan di dunia Islam yang paham bahwa jilbab itu cuma soal penafsiran. Berjilbab atau tidak bukan indicator keimanan. BERJILBAB ATAU TIDAK, KITA TETAP BERSAUDARA