Mantap! Presiden Prabowo Resmikan Terowongan Toleransi

Published:

Presiden Prabowo meresmikan Terowongan Toleransi Gereja Katedral-Masjid Istiqlal pada 12 Desember kemarin. Dalam peresmian itu Prabowo bilang terowongan ini menjadi simbol kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Tampak hadir beberapa menteri yang mendampingi Presiden Prabowo, salah satunya Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar. Prof. Nasaruddin bilang terowongan ini nantinya akan mempermudah masyarakat yang ingin melakukan wisata religi di kedua bangunan bersejarah itu.

Pembangunan terowongan ini dibangun pada masa Pemerintahan Jokowi pada 2020 lalu dengan anggaran sebesar Rp39 miliar. Terowongan ini belum dioperasikan meski pembangunan sudah rampung pada 2021 lalu. Pengerjaan terowongan ini dilakukan pada Desember 2020-September 2021. Terowongan ini sempat dikunjungi oleh Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus saat melawat ke Indonesia awal September lalu. Tapi sayangnya ada beberapa pihak yang nggak setuju sama peresmian ini. Salah satunya pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda.

Abu Janda bilang terowongan ini cuma simbol-simbol kosong yang sebenarnya nggak dibutuhkan Indonesia. Menurutnya, yang Indonesia butuhkan adalah negara hadir dalam berbagai kasus intoleransi. Abu Janda membeberkan sepanjang 2024 total ada 18 kasus intoleransi yang terjadi di Indonesia.

Kami kasih tahu beberapa kasus aja ya, guys. Pada 16 November ada ancaman bom di acara wisuda universitas Katolik Universitas Parahyangan Bandung. Pada tanggal yang sama ada kasus pelarangan ibadah di Cibinong dan pelarangan latihan koor Natal di Bulukumba. Kemudian pada 1 Oktober 2024 terdapat penolakan gereja Kanaan di Pondok Karya, Tangerang Selatan. Pada 2 September 2024 terjadi pembongkaran gereja jemaat GBI di Dhamasraya, Sumatera Barat. Pada 1 Agustus 2024 terjadi percobaan bom bunuh diri di sebuah gereja di kota Malang. Pada 1 Juli 2024 terjadi pelarangan ibadah jemaat GPdI Tarik di Sidoarjo oleh kepala desa. Abu Janda bilang realitanya di lapangan, Indonesia itu jauh dari kata toleran. Abu juga bilang tahun kasus intoleransi di tahun 2023 sama parahnya dengan tahun ini.

Tidak ada data pasti yang menunjukkan berapa banyak kasus intoleransi sepanjang 2024. Namun menurut Imparsial, sepanjang 2024 ada 23 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan. Bentuk pelanggaran yang paling menonjol adalah penolakan pendirian rumah ibadah maupun pelarangan ibadah secara individu maupun berkelompok. Sementara itu di tahun 2023 menurut Setara Institute terjadi 329 tindakan pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB) sepanjang tahun 2023. Angka ini jauh meningkat dibanding tahun 2022 yaitu 175 peristiwa dengan 333 tindakan.

Memang Terowongan Silaturahmi terlihat hanya sekedar simbol, tapi itu simbol yang nggak bisa diremehkan. Sebagai negara dengan keragaman agama yang besar, simbol seperti ini berperan penting dalam menjaga semangat persatuan dan toleransi. Tapi kami juga setuju bahwa pemerintah harus hadir untuk menindaktegas para pelaku intoleran. Pemerintah dan aparat hukum harus bertindak tegas terhadap pelaku intoleransi, tanpa pandang bulu.

Lawan Intoleransi, hadirkan Harmoni!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img