Master di AS Bongkar Kesalahan Ustadz Adi Hidayat dan Dondy Tan

Published:

Ustadz terkemuka Adi Hidayat dan Dondy Tan rasanya perlu lebih hati-hati mengungkapkan argumennya tentang Islam. Menurut seorang youtuber, klaim kedua tokoh itu bahwa Teori Big Bang sudah diwartakan Al Quran ternyata tidak benar. Teori Big Bang adalah teori fisika yang menjelaskan asal-usul alam semesta. Teori ini dilahirkan pada 1927. Nah kata, Adi Hidayat dan Dondy Tan, penjelasan itu sebenarnya sudah dimuat dalam Al Quran 14 abad yang lalu. Youtuber yang membantah Adi dan Dondy bernama Abdul Muin Banyal. Dia seorang Master of Education in Science Teaching lulusan University of Minnesota, Amerika Serikat.

Adi Hidayat menyebut peristiwa ledakan besar itu sudah dimuat dalam al-Quran surat Al-Anbiya ayat 30. “Saat Allah menciptakan langit dan bumi, tadinya semuanya menyatu, dalam satu bentuk, kemudian terjadi ledakan besar, membuat semuanya terpisah,” ucap Adi. “Ilmuwan kemudian meneliti, menganalisa dan akhirnya menyimpulkan ternyata memang bumi asalnya menyatu.” “Jadi al-Quran sudah menyampaikan itu jauh sebelum teori itu muncul,” tegas Adi dengan yakin. Narasi mualaf Dondy Tan kurang lebih sama. Dalam salah satu podcastnya bersama Deryanha Azhary di channel Youtube Kasisolusi, Dondy dengan yakin bilang kalau teori big bang asalnya dari al-Quran. “Teori Big bang ketemunya kapan? Paling 50 tahun yang lalu, baru anak kemarin sore,” ucapnya. “Jauh sebelum itu al-Quran sudah bilang, pada mulanya kami jadikan bumi dan langit itu satu kemudian kami pisahkan keduanya,” lanjutnya.

Cocokologi ini yang coba diluruskan oleh Abdul Muin Banyal. Menurut Muin, para ulama itu nampaknya tidak benar-benar belajar teori Big Bang ini. Mereka hanya memahami big bang sebagai dentuman besar, lalu alam semesta tiba-tiba terbentuk. Padahal teori ini lebih kompleks. Big bang bukanlah dalam arti harfiah, seperti ledakan bom dalam ruang kosong. Melainkan ekspansi ruang waktu itu sendiri, dan berlangsung sampai saat ini. Muin juga bilang, kalau sekedar mengklaim bahwa peristiwa ini sudah disebutkan dalam al-Quran hanya karena Quran bilang bumi dan langit awalnya menyatu kemudian dipisahkan, itu bukan sesuatu yang unik dan spesial. Karena gagasan semacam itu bahkan sudah ada 2700 tahun lalu, jauh lebih lama sebelum Islam ada. Itu terdapat dalam mitologi Mesopotamia. Di sana disebutkan juga bahwa langit dan bumi awalnya menyatu lalu dipisahkan.

“Bahkan teks-teks itu bukan berasal dari kitab suci, tapi mitologi,” ucap Muin. Muin menyayangkan upaya cocokologi al-Quran dan Sains yang dilakukan oleh banyak kaum muslim. Karena, bukan saja itu tidak ada manfaatnya, itu justru menunjukkan ketidakyakinan orang Islam terhadap agamanya. Seolah-olah Islam benar setelah dikonfirmasi dengan sains. Padahal itu adalah dua hal yang berbeda sama sekali. Agama merupakan keyakinan yang tidak membutuhkan pembuktian, sedangkan sains justru membutuhkan pembuktian. Muin juga mengingatkan sains bersifat dinamis. Kebenaran sains saat ini belum tentu menjadi kebenaran di masa yang akan datang. Kebenaran sains setiap waktu bisa dianulir, oleh siapapun ketika dia bisa menunjukkan bukti-bukti yang lebih empiris. Apakah kalau klaim sains berubah, klaim agama akan berubah juga? Bagaimana Mas Adi dan Mas Dondy? Yukk beragama dengan akal sehat!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img