Megawati Hangestri Pertiwi menangis, setelah tim yang dia bela, Red Sparks kalah dramatis di final liga Voli Korea. Red Sparks harus mengakui kehebatan Spink Spiders dengan skor tipis 3-2 pada putaran kelima final tersebut. Walaupun menangis, Megawati sebenarnya bersyukur dengan pencapaiannya tahun ini. Menurutnya hasil di final adalah upaya terbaik yang sudah dilakukan dia dan rekan-rekannya di Red Sparks. “Sekalipun kami kalah, kami kalah dengan terhormat,” ucap Megawati bangga. “Kami bisa main sampai akhir dan bertahan sampai akhir, keren,” lanjutnya. Pada putaran final ini, Red Sparks memainkan laga yang berimbang dengan Spink Spiders. Kedua tim selalu terlibat dalam kejar mengejar poin pada setiap pertandingan.
Megawati secara personal bahkan menjadi top skor pada putaran ke 5 final ini. Dia berhasil membekukan nilai 37 poin, mengalahkan ratu voli Korea Kim Yeon Koung yang mencetak 34 poin. Pun pada lima putaran final, Megawati pun tetap menjadi top skor dengan perolehan nilai 153 poin. Urutan kedua ditempati oleh Kim Yeon Koung total menorehkan 133 poin, Urutan ketiga ditempati rekan setimnya Vanja Bukilic dengan menorehkan 117 poin. Sementara pada keseluruhan liga, Megawati menempati posisi kedua sebagai top skor dengan perolehan 982 poin. Posisi pertama ditempati oleh Gyselle Silva asal Kuba yang membela GS Caltex dengan koleksi 1.008 poin. Sejatinya Mega bisa saja melewati poin yang diperoleh Gysella, jika saja Megawati tidak diistirahatkan pada dua laga terakhir Ronde 6 musim reguler. Pelatihnya memilih mengistirahatkan Megawati, demi persiapan di babak playoff.
Secara tim, Megawati juga berhasil mengangkat performa tim pada liga tahun ini, dengan menempatkan Red Sparks di posisi runner up. Pada liga tahun sebelumnya, Red Sparks hanya berhasil mencapai posisi ketiga. Bagi Red Sparks, menghadapi putaran final ini bukanlah pada kondisi yang menguntungkan. Sebabnya, beberapa pemain andalan mereka mengalami cedera. Ini misalnya dialami oleh Vanja Bukilic. Pemain yang berposisi sebagai outside hitter ini mengalami cedera engkel pada akhir Februari. Cedera juga dialami oleh kapten tim Yeom Hye-seon yang berposisi sebagai setter. Pemain yang mengalami cedera lainnya adalah Noh Ran, pemain yang berposisi sebagai libero. Megawati sendiri menghadapi putaran final ini dalam kondisi lutut yang belum fit 100 persen. Karena itu, pada dua putaran awal babak final, mereka langsung mendapatkan kekalahan secara beruntun.
Beruntung mereka berhasil bangkit pada putaran 3 dan 4, yang membuat kedua tim harus kembali berhadapan pada putaran ke 5. Walaupun akhirnya Megawati dan kawan-kawan harus mengakui kehebatan tim Spink Spiders. Perjalanan Megawati di liga Korea tahun ini tentu membuat kita bangga. Walaupun tidak berhasil membawa timnya juara, tapi dia telah berhasil menjadi pemain yang fenomenal. Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin menyebut Megawati merupakan salah satu pemain terbaik liga V Korea. Bahkan menyebut Megawati sebagai pemain yang layak di kenang dalam sejarah liga V. “Dia benar-benar pemain hebat. Saya rasa namanya akan dikenang dalam sejarah V-League.” Bravo Megawati, kami bangga padamu!