Jakarta, PIS – Menghina Nabi Muhammad, Politisi India Minta Maaf. Politisi India asal partai Bjaratiya Janata Party (BJP), Nupur Sharma sedang ramai ramai dikecam. Ini dipicu oleh pernyataan Sharma dalam sebuah debat di televisi pada 26 Mei lalu. Dalam debat tersebut dia mengatakan Nabi Muhammad menikahi seorang gadis belia berusia 6 tahun. Kemudian berhubungan dengannya pada usia 9 tahun. Pernyataan tersebut dianggap menghina Nabi Muhammad dan istrinya Aishah. Sontak itu membuat banyak kalangan Islam di India marah. Sebuah organisasi pendidikan dan budaya Islam, Raza Academy melaporkannya ke polisi dengan tuntutan penghinaan.
Laporan senada juga dilakukan partai nasionalis India, Tipu Sultan. Menurut mereka ucapan Sharma diyakini berpotensi menyebabkan kerusuhan sipil. “Ucapan Sharma mempromosikan permusuhan dan kebencian antara kelompok atau komunitas agama.” “Ini ancaman internal terhadap perdamaian dan harmoni negara,” ujar pihak Tipu Sultan. Tak hanya di India, kecaman juga datang dari umat Islam berbagai negara. Beberapa negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Kuwait, Qatar dan Bahrain bahkan secara resmi telah melayangkan protesnya. “Kementerian menolak setiap pelanggaran simbol Islam dan tokoh penting dari semua agama,” kata kementerian Arab Saudi.
Di negara-negara tersebut bahkan tengah berlangsung seruan boikot terhadap produk-produk dari India. Isu pernikahan nabi memang sensitif. Isu ini sering digunakan kalangan islamophobia untuk menyerang Islam. Mereka katakan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang pedofilia. Saat ini Sharma telah dinonaktifkan oleh partai BJP. Dalam pernyataannya partai BJP menentang keras ideologi apapun yang menghina atau melecehkan sekte atau agama apapun. “BJP tidak mendukung orang atau filosofi semacam itu.” “Konstitusi India memberikan hak kepada setiap warga negara untuk mempraktikkan agama apapun yang mereka pilih.” “Menghormati serta menghargai setiap agama,” kata pihak BJP. Sharma sendiri sudah menyatakan permintaan maafnya. Ia menyatakan bahwa tidak pernah ada niat untuk menyakiti perasaan keagamaan siapa pun. Mari wujudkan perdamaian, hormati agama orang lain!