Menjelang Paskah, Remaja Masjid di Labuan Bajo Hadiahkan Daun Palem untuk Umat Katolik

Published:

Umat Islam di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), keren banget deh. Mereka bagiin ribuan daun palem ke umat Katolik yang rayain Minggu Palma pada 12 April lalu. Daun palem ini bakal digunain dalam ibadah pembuka Pekan Suci Paskah pada 13 April kemarin. Toleransi umat Islam ini dilakukan para remaja Masjid Jami Nurul Iman Sernaru, Kelurahan Wae Kelambu! Mereka bagi-bagi daun palem kepada umat Katolik yang melintas di depan masjid dengan sepeda motor.

Ketua Remaja Masjid Jami Nurul Iman Sernaru, Cecep Efrizal Sazali bilang, ini adalah momen terbaik umat beragama untuk saling menunjukkan sikap toleransi. Menurutnya, setiap ada perayaan keagamaan di Labuan Bajo atau di Manggarai Barat, pasti masyarakat lintas agama sana selalu berpartisipasi. Bahkan Pembagian daun palem ini juga dihadiri sejumlah tokoh lintas agama loh! Ada Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Manggarai Barat yang juga Vikjen Keuskupan Labuan Bajo, Romo Richardus Manggur. Hadir juga Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Manggarai Barat Ishak Muhamad Jabi, dan Ketua Ansor Manggarai Barat Rudi Hartono.

“Kegiatan ini sangat positif, sangat bagus, dan sangat indah. Karena Manggarai Barat ini daerah yang super multikultural dan multiagama,” kata Ishak. ”Untuk itu, kita perlu menjaga kebersamaan, kerukunan, dan selalu merawat persaudaraan kita,” lanjutnya. Romo Richardus mengapresiasi aksi remaja masjid yang turut membantu umat Katolik menyiapkan kebutuhan ibadah Minggu Palma.

NTT sih emang terkenal sebagai provinsi yang tingkat toleransinya tinggi. Gesekan antar umat beragama jarang terdengar terjadi di sana. Bahkan, semua umat beragama terlibat di setiap kegiatan keagamaan yang rutin diselenggarakan di NTT. Misalnya pada 31 Juli 2020 umat Katolik setempat membantu penyembelihan dan pembagian daging kurban saat Idul Adha. Lalu pada 6 April 2023 di Kota Kupang, para Pemuda Kupang membuat Replika Salib dan Bedug yang saling berdampingan. Hal itu dilakukan untuk merayakan Paskah dan Ramadhan yang berdekatan.

Masyarakat di Larantuka, Flores Timur, juga rutin merayakan Semana Santa yang persiapan acara melibatkan umat lintas agama. Semana Santa adalah perayaan keagamaan terbesar di Flores Timur setiap menjelang Paskah. Ada juga Halal Bihalal dan Paskah Bersama di Desa Nisa Nulan, Flores Timur di setiap Idul Fitri dan Paskah. Bahkan di setiap acara Pawai Ogoh-Ogoh di Kupang menjelang Hari Raya Nyepi, umat Islam dan Kristen di sana antusias ikut dalam tradisi khas Hindu itu.

Karena itu, wajar NTT dinobatkan sebagai provinsi paling toleran se-Indonesia. Indeks Kerukunan Umat Beragama tahun 2024 Kementerian Agama, nempatin NTT dalam urutan pertama sebagai provinsi paling toleran di Indonesia. Dalam skala kota, Kupang masuk dalam 10 besar kota toleran di Indonesia menurut Indeks Kota Toleran 2023 yang dirilis Setara Institute. Kupang dinilai memiliki kinerja yang baik dalam soal mengelola keberagaman, toleransi, dan inklusi sosial.

NTT adalah contoh gimana toleransi antar umat beragama bisa tumbuh kuat dari kekuatan kearifan lokal. Sehingga memunculkan kesadaran kolektif warga untuk hidup damai bersama sebagaimana yang pernah dirintis para pendahulu. Kerennya, apa yang pernah dilakukan para pendahulu nggak cuma dikenang sebagai sebuah sejarah. Tapi, yang terpenting, terus dirawat dan diperkuat. Kami percaya setiap etnis di Indonesia punya kearifan lokal yang mengajarkan untuk hidup damai bersama.

Semoga NTT jadi inspirasi bagi etnis lainnya untuk memunculkan gerakan toleransi agama melalui kearifan lokal masing-masing etnis. Kalau NTT bisa, kami di PIS yakin provinsi lainnya pasti juga bisa. Yuk, terus rawat dan perkuat toleransi di Indonesia!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img