Jakarta, PIS – Soal tragedy Stadion Kanjuruhan terus bergulir. Bahkan ada kisah misterius. Salah satunya rekaman voice note suara perempuan yang mengaku menjadi saksi. Dia mengaku penjual dawet yang berada di pintu Tribun 3.
Dia bilang, saat Tragedi Kanjuruhan pecah, banyak suporter Arema yang sebelumnya sudah mabuk. Mereka bukan cuma minum alkohol tapi juga memakai obat-obatan terlarang. Menurutnya, Aremania yang mabuk itu mengejar dan menghajar polisi.
Bahkan sempat memburu seorang polisi yang berupaya menyelamatkan seorang anak kecil perempuan yang terjepit di pintu 3. Perempuan itu memasukkan polisi dan anak kecil itu ke dalam tokonya. Ia juga berkisah bagaimana dia membantu sejumlah polwan.
Para polwan itu dimasukkan ke dalam tokonya dan dia minta untuk berganti pakaian. Dia bahkan mengaku melihat jenazah salah satu korban yang mengeluarkan bau alkohol. Rekaman suara ini menggegerkan.
Gara-gara voice note itu. polisi kemudian mengecek CCTV di pintu 3. Ternyata penyisiran di stadion, menunjukkan adanya puluhan botol minuman yang diduga berisi minuman keras. Namun siapakah pemilik suara itu?
Setelah ditelusuri, nama perempuan itu adalah Suprapti Fauzie. Kini beredar video yang memperlihatkan Suprapti minta maaf kepada keluarga korban tewas yang menurutnya mabuk. Kepada perwakilan keluarga, perempuan penjual dawet itu memohon maaf atas ucapannya.
Tampaknya masih ada banyak misteri yang perlu dikuak. Mudah-mudahan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk pemerintah akan bekerja maksimal. Tragedi Kanjuruhan tidak boleh terulang. Tidak boleh lagi ada nyawa hilang sia-sia.