Jakarta, PIS – Mochammad Mirza mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Ade Armando. Menurutnya Ade Armando bukan sekadar promotor atau dosen pembimbingnya. Lebih dari itu, Ade Armando adalah pribadi yang baik dan pendukung kelanjutan studinya. Demikian kata Mochammad Mirza dalam acara ‘Doa dan Dukungan untuk Bang Ade Armando’ pada 25 April lalu. Acara yang diinisiasi mahasiswa Ade Armando dari berbagai universitas itu disiarkan di Yotube Cokro TV dan Gerakan PIS. Mirza pertama kali bertemu Ade Armando di Universitas Pelita Harapan (UPH). Ia magister komunikasi, sementara Ade Armando adalah dosen UPH.
Belakangan interaksi makin intens ketika Ade menjadi dosen pembimbingnya. Di tengah perjalanan, ada niat dari Mirza untuk tidak melanjutkan studinya. Tapi Ade Armando rajin sekali menghubunginya agar menyelesaikan risetnya. Ade Armando meluangkan waktu hampir setiap pekan, untuk membantu Mirza menyelesaikan risetnya. Yang menarik, tesis Mirza itu berseberangan dengan pandangan Ade Armando. Mirza meneliti pandangan sejumlah media Islam tentang aksi 212. Tidak disangka, Ade Armando malah mendukung risetnya. Menurut Mirza, Ade Armando tidak pernah nyinyir dengan objek yang ditelitinya.
Mirza mengaku risetnya itu lancar dan berjalan dengan baik. Menjelang kelulusan, Ade Armando menyatakan kepadanya, orang Islam harus pintar dan terdidik. Ade Armando juga menyatakan bahwa Mirza sudah berada di jalan yang benar. Kini Mirza mengikuti jejak Ade Armando menjadi dosen dan melanjutkan studi S3 komunikasi. Ade Armando adalah teladan dan pembimbing yang bijaksana. Bang Ade menjadi korban pengeroyokan pada 11 April lalu di depan Gedung DPR RI. Ia dipukuli, ditendang, bahkan berusaha ditelanjangi. Tindakan biadab itu dilakukan sambil memekik, “Allahu Akbar”, “Habisin penista agama”, “Halal darahnya”. Ayo sama-sama kita kawal kasus pengeroyokan Bang Ade Armando. Tangkap para pelaku penyerangan dan hukum seberat-beratnya.