Ini bisa jadi pelajaran buat kita biar jangan suka flexing di media sosial. Pasutri asal Cibungbulang, Bogor, yaitu H dan R jadi korban perampokan. Peristiwa itu terjadi pada 17 September lalu. Korban H tewas setelah dianiaya dan ditemukan di mobil yang terparkir di garasi. Sementara 3 korban lainnya mengalami luka serius dan memar.
Pelaku ada 4 orang. Kejadian bermula saat para pelaku yang merencanakan aksi ini pada tanggal 13 September, tapi batal. Akhirnya baru terlaksana tanggal 17 September dimana 2 pelaku bertamu ke rumah korban sekitar pukul 11 malam. 2 pelaku juga bawa minuman beralkohol buat bikin korban mabuk. Setelah mabuk sekitar jam 3 pagi, korban dianiaya dua pelaku pake kunci pas sampe tewas.
Setelah mastiin korban tewas, dua pelaku masuk dan menyiksa istri, mertua, dan anak korban. Kemudian dua pelaku mengambil barang berharga seperti perhiasan, handphone, dan satu unit mobil korban. Terus dua pelaku menjemput 2 pelaku lain yang rencananya bertugas untuk membuang jenazah. Tapi pas balik lagi ke rumah korban akhirnya dibatalkan karena rumah korban udah ramai dipenuhi warga.
Ada dugaan perampokan terjadi karena korban sempet ngontenin isi rumahnya. Diketahui sejak Juni 2024 korban beberapa kali bagiin perkembangan pembangunan rumah mewahnya. Dia kerap kali memperlihatkan rumahnya dengan berbagai perabotan mewah. Namun dugaan lain muncul setelah diketahui pelaku menggadaikan mobil Calya sebesar 23 juta ke korban. Bahkan pelaku dan korban udah saling kenal.
Tapi korban nggak mampu bayar gadaian itu makanya timbullah niat jahat pelaku. Di TKP polisi nemuin botol minuman keras dan kopi yang diduga milik para pelaku. Kendaraan lain milik korban, jenis Xpander, juga hilang, diduga dicuri oleh pelaku perampokan.
Sadis banget ya guys. Ternyata karena motif ekonomi orang bisa gelap mata. Tapi di sisi lain ini bisa jadi pelajaran buat kita. Sebaiknya kita nggak menunjukkan kekayaan yang kita miliki di media sosial. Silakan menumpuk kekayaan, tapi nggak perlu flexing.
Stop flexing!
