Jakarta, PIS – Refly Harun sedang jadi sorotan. Ini buntut dari tertangkapnya Rizal Afif, tersangka penculikan dan pencabulan sejumlah anak-anak. Rizal juga ternyata pelaku pembakaran rumah mendiang ustadz Jefri Al Buchori. Juga pelaku penipuan dan pencurian di daerah Depok. Tapi yang membuat netizen mengaitkan Rizal dengan Refly, karena Rizal pernah jadi narasumber podcast Refly. Pada podcast yang dilakukan pada Februari 2022 lalu, Rizal dikenalkan Refly sebagai mantan terpidana teroris (napiter). Tema diskusinya tentang jejak Rizal dalam jaringan teroris. Pada podcast itu Rizal mengaku pernah menjadi bagian dari ISIS. Juga terlibat dalam aksi teror dan bom bunuh diri di sekitar Gedung Sarinah pada 2016.
Seolah ingin menegaskan keterlibatannya dalam jaringan teroris, Rizal mengklaim pernah dipenjara di Lapas Gunung Sindur. Lebih jauh, dia juga mengaku mengenal 80 persen orang-orang dalam jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Bahkan mengetahui orang-orang dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yang masuk MIT. Tapi dari sekian banyak yang dia kenal di jaringan teroris tersebut, dia tidak menemukan nama Munarman. Bahkan Rizal menyebut kelompoknya berseberangan dengan Front Pembela Islam (FPI) dan Munarman. Podcast itu dipermasalahkan karena dianggap sedang memframing Munarman tidak terlibat dalam jaringan teroris. Seolah berusaha mempengaruhi hakim agar Munarman dibebaskan dari tuduhan keterlibatan dalam terorsme.
Apalagi podcast tersebut dilakukan dalam waktu Munarman sedang menjalani sidang. Namun, semua pengakuan Rizal terkait kasus terorisme itu mendapat bantahan. Kepala Lapas Gunung Sindur, Mujiarto, menyatakan di Lapas Gunung Sindur tidak terdata nama Rizal Afif sebagai narapidana terorisme. Keterangan Mujiarto diperkuat oleh DIrektur Pencegahan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Bigjen Ahmad Nurwakhid. Menurut Ahmad, tidak pernah terdetaksi nama Rizal Afif sebagai narapidana terorisme. “Yang bersangkutan hanya ngaku-ngaku saja,” ucap Ahmad. Bantahan-bantahan terkait Rizal ini membuat Refly menjadi sorotan. Banyak kalangan yang menganggap Refly ikut mensetting pengakuan bohong Rizal.
Bahkan ada kecurigaan Refly membayar Rizal sebesar Rp 7 juta agar mau mengaku sebagai narapidana terorisme dan pengakuan-pengakuan lainnya. Refly membantah membayar Rizal dan mensetting kebohongan Rizal. Dia hanya memberi uang transport, yang besarnya tidak lebih dari 500 ribu. Refly mengaku mengenal Rizal setelah dikenalkan oleh Dewa Putu Adhi, seorang mantan gitaris di Bali. Dia tertarik mewawancarai Rizal setelah diberitahu bahwa Rizal adalah mantan narapidana terorisme dan pernah ditahan di Lapas Gunung Sindur. Kita tidak tahu siapa yang berbohong. Tapi yang jelas, Refly telah ceroboh menjadikan Rizal sebagai narasumber Lain kali, berhati-hatilah Refly.