Pemelintiran Kasus Sambo Dan Penembakan KM 50

Published:

Jakarta, PIS – Tukang pelintir informasi sedang berpesta pora. Kini ada lagi bahan kebohongan yang mereka sebar luaskan. Ini menyangkut Ferdy Sambo. Namanya mencuat sesudah penembakan terhadap Brigadir Joshua.

Sambo diduga sebagai penembak utama yang menewaskan Joshua. Kasus Sambo memang merusak nama baik POLRI. Dia dianggap sebagai manusia super yang memimpin gerbong mafia di dalam tubuh POLRI.

Keramaian ini lantas dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok anti NKRI. Mereka menyebarkan narasi bahwa penangkapan Sambo akan membuka kasus KM 50 Tol Cikampek pada Desember 2020.

Kasus KM 50 adalah insiden bentrok antara FPI dan anggota Polri di tol Cikampek kilometer 50. Peristiwa bentrok tersebut bermula dari ketidakhadiran Rizieq Shihab dalam pemeriksaan polisi terkait pelanggaran protokol kesehatan.

Polisi yang sebenarnya sedang melakukan pemantauan atas keberadaan Rizieq, diserang oleh laskar FPI. Kejar-kejaran dan baku tembak terjadi. Enam orang laskar FPI ditembak mati oleh polisi.

Dua polisi sempat diadili dengan tuduhan melakukan pembunuhan sewenang-wenang. Namun hakim memutuskan, petugas yang menembak itu tidak bersalah karena sedang membela diri.

Kini, kasus KM 50 diangkat kembali, seolah pemeriksaan terhadapnya belum tuntas. Kelompok anti POLRI menuduh polisi telah merekayasa kasus penembakan Km 50. Dan Sambo dituduh berada di belakang rekayasa itu.

Ini mengada-ada. Mengaitkan dua peristiwa itu tentu tidak berdasar. Itu hanyalah upaya untuk menyudutkan Polri. Sambo bukan pihak yang memerintahkan penguntitan terhadap Rizieq Shihab, apalagi memerintahkan penembakan.

Sambo adalah Kadiv Propam, yang bertugas menyelidiki apakah ada pelanggaran kode etik dalam kasus KM 50. Saat itu Sambo menurunkan 30 anggota Tim Propam untuk penyelidikan

Di akhir penyelidikan, Propam menyatakan tidak ada unsur pelanggaran prosedur oleh polisi. Jadi kasus kematian Brigadir J dan penembakan Km 50 tidak ada kaitannya. Informasi sesat itu sengaja disebarkan untuk semakin menyudutkan POLRI.

Itu juga ditujukan untuk membangun citra positif FPI. Ayo waspada, jangan mudah diadu domba!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img