Pengusaha Tionghoa Kristen, Bangun Musholah Megah di Mall Panakkukang

Published:

Luar biasa, seorang pengusaha beretnis Tionghoa dan beragama Kristen, membangun mushola yang besar dan megah buat umat Islam di Makassar. Nama pengusahanya Benny Lukman, pemilik Mall Panakukang, Makassar, Sulawesi Selatan. Mushola itu dia bangun di lantai 3, Mall Panakukang, dan diberi nama Mushola Mahabbah. Musholah ini sebenarnya lebih tepat disebut masjid, karena begitu luasnya musholah ini.

Selain besar, musholah ini juga punya mimbar dan mihrab atau tempat imam sholat, dengan areal yang luas. Ada dua mushola di mall itu, satu diperuntukkan bagi jamaah perempuan, satunya lagi buat jamaah laki-laki. Mushola buat perempuan bisa menampung 500 – 600 jamaah. Sementara mushola buat laki-laki lebih besar lagi, bisa menampung jamaah mencapai 2200 orang. Letak kedua mushola itu berada di lantai 3 Mall Panakukang.

Video kemegahan musholah itu saat ini sedang tersebar viral di aplikasi Tiktok. Diposting pertama kali oleh akun Zakir Sabara H. Wata. Dari gambar-gambar yang ditampilkan di video itu, memang terlihat megah sekali. Di sana misalnya ditampilkan tempat wudhu yang unik, berbentuk menyerupai lampu aladin dengan warna keemasan. Di depan setiap tempat wudhu, disediakan tempat untuk duduk saat berwudhu. Mushola itu juga dilengkapi dengan lukisan kaligrafi yang ditempatkan dalam bingkai-bingkai yang megah, dengan warna keemasan. Interior plafon, pintu dan dinding didesain dengan nuansa Timur Tengah.

“Pemiliknya gak mau setengah-setengah, karpetnya didatangkan langsung dari Turki, termasuk tempat penitipan sepatunya,” ucap pria dalam video itu. “Masjid ini bukan hanya sebagai tempat ibadah, tapi juga simbol keberagaman, kebersamaan, dan persaudaraan warga Makassar,” lanjut pria itu.

Aktivis media sosial Permadi Arya atau Abu Janda mengapresiasi sikap umat Kristen yang selalu membantu umat Islam. Walaupun umat Kristen sendiri sering dipersulit saat mereka mau mendirikan rumah ibadah. “Air tuba dibalas air susu, di tengah maraknya pembubaran ibadah umat Kristen dan penolakan gereja, kalian balas dengan membangun mushola yang besar dan megah buat kami umat Islam,” “Kalian memang beda kelas, kami harus belajar bagaimana jadi umat rahmatan lil’alamin pada kalian, salut,” tegas Permadi.

Umat Islam emang harus malu nih pada umat Kristen. Selalu mengklaim sebagai umat yang rahmatan lil’alamin, tapi sebagian umatnya selalu bertindak intoleran. Mereka, masih saja menghalangi umat lain beribadah atau mendirikan tempat ibadahnya. Terbaru misalnya terjadi di Samarinda. Umat Kristen di sana tidak diberikan izin untuk mendirikan gereja, karena penolakan dari sejumlah umat Islam intoleran di sana.

Belum lama juga terjadi di Arcamanik, Bandung Jawa Barat. Sekelompok umat Islam di sana menolak ibadah umat Katolik yang akan mengadakan ibadah misa. Tindakan-tindakan intoleran semacam itu juga terjadi di berbagai kota lainnya di Indonesia. Sementara, umat Kristen sendiri berulang kali membantu umat Islam mendirikan masjid atau musholah.

Selain di Mall Panakkukang, umat Kristen misalnya membantu umat Islam mendirikan masjid di Desa Barung Kersap, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Terjadi juga di Desa Malanggong Kecamatan Buko Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Dan beberapa daerah lainnya. Sudah saatnya umat Islam berubah. Yukk lah umat Islam, buktikan kalau kita memang umat yang rahmatan lil’alamin!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img