Gaya becanda Perancis keterlaluan deh. Ini terjadi di pembukaan ajang olahraga Internasional Olimpiade Paris 2024. Salah satu acaranya berlangsung di Sungai Seine. Di sebuah kapal yang berlayar, disajikan Parodi Malam Perjamuan Terakhir yang dibawakan 18 pemain dari komunitas LGBT plus anak di bawah umur.
FYI, Malam Perjamuan Terakhir sendiri adalah peristiwa Terakhir Yesus Kristus bersama kedua belas muridnya makan malam sebelum ditangkap. Dalam parodi Paris ini, para pemain berpose di belakang meja menyerupai lukisan Perjamuan Terakhir karya Leonardo da Vinci. Ada seorang pria dicat biru lagi tiduran dan cuma ditutupin rangkaian bunga dan buah. Ada juga seorang perempuan pake hiasan kepala perak besar menyerupai lingkaran cahaya yang tergambar di lukisan Yesus.
Si pria itu kesannya disajikan sebagai hidangan buat Perjamuan Terakhir. Parodi ini langsung dikecam keras terutama kaum Kristen. Mereka nganggep aksi itu sebagai bentuk penghinaan dan pelecehan ke umat Kristen dan Katolik. Juru bicara Olimpiade Paris 2024, Anne Descamps bilang koreografi itu cuma buat ngerayain toleransi aja. Bahkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ngaku bangga sambil bilang: “Inilah Perancis yang menjunjung tinggi Kebebasan, Kesetaraan Persaudaraan”.
Aduhh, Malam Perjamuan Terakhir itu kan peristiwa penting dalam sejarah Kekristenan, kok bisa-bisanya dibuat mainan gitu? Kalo emang niatnya buat junjung tinggi toleransi, kan bisa pake tema pertunjukkan lain tanpa mengurangi nilai toleransi.
Semoga Perancis bisa lebih bijak lagi ya!
KATEGORI: PENCERAHAN