Jakarta, PIS – Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando menjadi korban penganiayaan. Peristiwa itu terjadi di depan Gedung DPR RI 11 April lalu. Bang Ade dipukuli, ditendang, bahkan berusaha ditelanjangi. Tindakan biadab itu dilakukan sambil memekik, “Allahu Akbar”, “Habisin penista agama”, hingga “Darahnya halal”. Prihatin atas tindakan biadab itu, digelar ‘Doa dan Solidaritas untuk Ade Armando’ semalam. Sejumlah tokoh pejuang toleransi dan kemanusiaan, keluarga, dan teman nampak hadir. Nina Armando hadir mewakili keluarga. Ia mengucapkan terima kasih atas digelarnya acara ini. Acara ini menurutnya adalah bukti perhatian dan kepedulian terhadap bang Ade dan keluarga.
Pemuka dari berbagai agama dan kepercayaan masing-masing mendoakan kesembuhan bagi bang Ade dan bagi tegaknya toleransi di negeri ini. J. Kristiadi, Saiful Mujani, Hendardi, Musdah Mulia, Neng Dara Affiah, Soraya Haque, Burhanuddin Muhtadi, dan lainnya diberi waktu untuk mengutarakan solidaritasnya. Secara umum, mereka mengutuk peristiwa pengeroyokan yang dialami bang Ade. Mereka mengingatkan bahwa kondisi toleransi Indonesia tidak sedang baik-baik saja. Mereka berharap perjuangan toleransi jangan berhenti karena peristiwa ini. Sebaliknya, perjuangan toleransi perlu diupayakan lebih keras lagi. Acara berlangsung selama 3 jam. Sejak acara dimulai, peserta yang hadir mencapai 650 orang. Hingga acara ditutup, 300-an peserta tetap mengikuti. Doa dan solidaritas kita untuk bang Ade.